Analisis Pendapatan Nasional Untuk
Perekonomian Tertutup Sederhana.
Kapasitas Produksi dan Kesempatan
Kerja.
Dalam teori Nopirin, inflasi terbagi tiga
dalam waktu yang berbeda yaitu inflasi rendah yang kurang dari 10%, inflasi
menengah yang cukup besar, dan inflasi tinggi disini harga-harga akan naik
hingga 5 atau 6 kali lipat. Waktu inflasi rendah ini laju inflasi berjalan
secara lambat, dengan presentasi yang kecil, dan jangka waktu yg lama, dalam
inflasi menengah laju inflasi biasanya meningkat secara periodik dari waktu ke
waktu, dan inflasi tinggi biasanya jarang terjadi, jika terjadi dikarenakan
perang besar yang menyebabkan pemerintah membiayai struktur anggaran belanja
atau ditutup dengan mencetak uang
Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga dalam suatu perekonomian secara terus menerus dikarenakan konsumsi masyarakat yang meningkat, terjadinya likuiditas pada sektor industri dan pasar, dan adanya hambatan dalam distribusi barang. Inflasi
adalah dimana suatu permintaan masyarakat melebihi jumlah barang yang tersedia disaat inilah harga-harga akan naik. Jika permintaan meningkat dan persediaan tidak mencukupi untuk itu maka harga nya akan meningkat, hal ini akan memungkinkan pihak-pihak yang menginginkan barang-barang terssebut akan berusaha memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi hal ini akan mengakibakan meningkatnya jumlah uang yang beredar, proses ini akan berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari masyarakat telah melebihi jumlah output yang dihasilkan oleh masyarakat.
Dengan terjadinya inflasi maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen harus meningkatkan outpu dengan cara kapasitas produksinya menginput tenaga kerja, maka akan ada banyak kesempatan kerja. Tingkat inflasi akan berpengaruh negatif terhadap kesempatan kerja atau rendahnya kesempatan kerja yang ada, jika inflasi yang terjadi pada harga-harga secara umum, hal ini akan meningkatkan bunga pinjaman dengan tingkat bunga yg tinggi akan mengurangi investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan yang produktif, karena rendahnya investasi.
Inflasi menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan, penurunan dalam efisiensi ekonomi dalam hal ini inflasi menyebabkan investasi terfokus pada modal, dan mengabaikan padat karya sehingga meningkatkan jumlah pengangguran, dan juga menyebabkan perubahan-perubahan didalam output dan kesempatan kerja dengan memotivasi perusahaan agar menyesuaikan output saat terjadi inflasi.
Dalam penelitian
Hutagakung & Sentosa (2013) jika tingkat pengangguran sangat tinggi maka
inflasi yang diinginkan rendah ini diakibatkan oleh adanya perbedaan kurva
philips yang terjaditrade off (tidak ada) antara inflasi yang rendah atau
pengangguranyang rendah, sedangkan jika tingkat pengangguran relatif rendah
maka tingkat inflasi yang diinginkan tinggi.
Ketersediaan kesempatan kerja
juga dipengaruhi oleh angkatan kerja terdidik yang menganggur. Dalam
perekonomian investasi dalam pendidikan tidaklah sedikit ini merupakan pemborosan
nasional jika angkatan kerja menganggur, mka terjadilah pemborosan waktu, biaya
dan energi.
Perkembangan jumlah
penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai
perluasan kesempatan kerja, kesempatan kerja terjadi karena adanya suatu
perusahaan atau instansi yang memakai para tenaga kerja angkatan kerja, jika
output meningkat maka kesempatan kerja juga akan meningkat hal ini merupakan
faktor terpenting dalam proses produksi. Dalam hal ini diperlukannya kebijakan
ekonomi untuk memperluas kesempatan kerja. Dan jika terjadi kelebihan pekerja
tidak akan menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi bahwa karena dengan
asumsi perpindahan tenaga kerja dari sektor tradisional ke modern berjalan
lancar dan tidak terjadi terlalu banyak, maka hal ini adalah modal untuk
mengakumulasi pendapatan. Dalam masalah mengisi kesempatan kerja yang tersedia
diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakteristik untuk
menghasilkan barang dan jasa hal ini diwujudkannya dengan adanya masyarakat
madani.
Pengangguran terjadi karena
adanya penganggur yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik lagi, merosotnya
kegiatan ekonomi karena permintaan agregat menurun dan penawaran meningkat,
adanya struktur kegiatan ekonomi, dan adanya penggantian tenaga manusia oleh
mesin-mesin dan bahan kimia. Pengangguran tercipta karena adanya lowongan
pekerjaan lebih rendah dari tenaga kerja, jumlah pekerja dalam suatu kegiatan
ekonomi lebih banyak dari yang diperlukan, penganggur juga terdapat disektor
pertanian dan perikanan akibat musim, dan adanya tenaga kerja yang bekerja
secara tidak penuh atau jauh dari jam yang normal.
Hal-hal tersebut terjadi
dikarenakan keterbatasan jumlah lapangan kerja, keterbatasan kemampuan yang dimiliki
pencari kerja karena tidak memenuhi syarat kemampuan dan ketrampilan yang
diperlukan, keterbatasan informasi, tidak meratanya lapangan kerja, kebijakan
pemerintah yang tidak tepat, dan rendahnya upaya pemerintah untuk melakukakan
pelatihan kerja guna meningkatkan kemampuan pekerja.
Dampak inflasi terhadap suatu
perekonomian menurut Nanga (2005:248) sebagai berikut :
1.
Inflasi dapat menyebabkan
terjadinya kesenjangan pendapatan. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan
ekonomi dari anggota masyarakat, sebab kesenjangan pandapatan yang terjadi akan
menyebabkan pandapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang
lainnya jatuh.
2.
Inflasi dapat menyebabkan
penurunan dalam efisiensi ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena inflasi
mengalihkan investasi dari padat karya menjadi padat modal sehingga menambahkan
tingkat pengangguran.
3.
Inflasi juga dapat menyebabkan
perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja, dengan cara
memmotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah
dilakukan selama ini.
Kesempatan Kerja
Salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah
tersedianya kesempatan kerja yang luas. Berdasarkan definisi yang diperoleh
dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesempatan kerja dapat diartikan sebagai
lowongan kerja yang disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Lowongan
kerja itu sendiri tergantung dari permintaan tenaga kerja oleh.
Kesempatan kerja adalah banyaknya orang
yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi.
“Kesempatan kerja akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila
lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya
tenaga kerja yang tersedia”, (Tambunan, 2001:60). Adapun faktor–faktor yang
mempengaruhi perluasan kesempatan kerja antara lain : perkembangan jumlah
penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai
perluasan kesempatan kerja itu sendiri. Tenaga kerja merupakan salah satu
faktor produksi yang sangat penting disamping sumber alam, modal dan teknologi.
Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan, yaitu
sebagai pelaku pembangunan. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang
begitu nyata dan dekat dengan lingkungan kita. Bahkan, masalah ketenagakerjaan
dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang ekonomi maupun nonekonomi.
Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan rendahnya pendapatan yang
selanjutnya memicu munculnya kemiskinan.
Sumber : http://dirumahkardus.blogspot.com/2015/06/kapasitas-produksi-dan-kesempatan-kerja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar