Sabtu, 13 Juni 2015

Kapasitas Produksi dan Kesempatan Kerja

Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana.

Kapasitas Produksi dan Kesempatan Kerja.
    Dalam teori Nopirin, inflasi terbagi tiga dalam waktu yang berbeda yaitu inflasi rendah yang kurang dari 10%, inflasi menengah yang cukup besar, dan inflasi tinggi disini harga-harga akan naik hingga 5 atau 6 kali lipat. Waktu inflasi rendah ini laju inflasi berjalan secara lambat, dengan presentasi yang kecil, dan jangka waktu yg lama, dalam inflasi menengah laju inflasi biasanya meningkat secara periodik dari waktu ke waktu, dan inflasi tinggi biasanya jarang terjadi, jika terjadi dikarenakan perang besar yang menyebabkan pemerintah membiayai struktur anggaran belanja atau ditutup dengan mencetak uang

         Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga dalam suatu perekonomian secara terus menerus dikarenakan konsumsi masyarakat yang meningkat, terjadinya likuiditas pada sektor industri dan pasar, dan adanya hambatan dalam distribusi barang. Inflasi
adalah dimana suatu permintaan masyarakat melebihi jumlah barang yang tersedia disaat inilah harga-harga akan naik. Jika permintaan meningkat dan persediaan tidak mencukupi untuk itu maka harga nya akan meningkat, hal ini akan memungkinkan pihak-pihak yang menginginkan barang-barang terssebut akan berusaha memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi hal ini akan mengakibakan meningkatnya jumlah uang yang beredar, proses ini akan berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari masyarakat telah melebihi jumlah output yang dihasilkan oleh masyarakat.

        Dengan terjadinya inflasi maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen harus meningkatkan outpu dengan cara kapasitas produksinya menginput tenaga kerja, maka akan ada banyak kesempatan kerja. Tingkat inflasi akan berpengaruh negatif terhadap kesempatan kerja atau rendahnya kesempatan kerja yang ada, jika inflasi yang terjadi pada harga-harga secara umum, hal ini akan meningkatkan bunga pinjaman dengan tingkat bunga yg tinggi akan mengurangi investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan yang produktif, karena rendahnya investasi.

         Inflasi menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan, penurunan dalam efisiensi ekonomi dalam hal ini inflasi menyebabkan investasi terfokus pada modal, dan mengabaikan padat karya sehingga meningkatkan jumlah pengangguran, dan juga menyebabkan perubahan-perubahan didalam output dan kesempatan kerja dengan memotivasi perusahaan agar menyesuaikan output saat terjadi inflasi.
         Dalam penelitian Hutagakung & Sentosa (2013) jika tingkat pengangguran sangat tinggi maka inflasi yang diinginkan rendah ini diakibatkan oleh adanya perbedaan kurva philips yang terjaditrade off (tidak ada) antara inflasi yang rendah atau pengangguranyang rendah, sedangkan jika tingkat pengangguran relatif rendah maka tingkat inflasi yang diinginkan tinggi.
        Ketersediaan kesempatan kerja juga dipengaruhi oleh angkatan kerja terdidik yang menganggur. Dalam perekonomian investasi dalam pendidikan tidaklah sedikit ini merupakan pemborosan nasional jika angkatan kerja menganggur, mka terjadilah pemborosan waktu, biaya dan energi.

         Perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja, kesempatan kerja terjadi karena adanya suatu perusahaan atau instansi yang memakai para tenaga kerja angkatan kerja, jika output meningkat maka kesempatan kerja juga akan meningkat hal ini merupakan faktor terpenting dalam proses produksi. Dalam hal ini diperlukannya kebijakan ekonomi untuk memperluas kesempatan kerja. Dan jika terjadi kelebihan pekerja tidak akan menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi bahwa karena dengan asumsi perpindahan tenaga kerja dari sektor tradisional ke modern berjalan lancar dan tidak terjadi terlalu banyak, maka hal ini adalah modal untuk mengakumulasi pendapatan. Dalam masalah mengisi kesempatan kerja yang tersedia diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakteristik untuk menghasilkan barang dan jasa hal ini diwujudkannya dengan adanya masyarakat madani.
        Pengangguran terjadi karena adanya penganggur yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik lagi, merosotnya kegiatan ekonomi karena permintaan agregat menurun dan penawaran meningkat, adanya struktur kegiatan ekonomi, dan adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Pengangguran tercipta karena adanya lowongan pekerjaan lebih rendah dari tenaga kerja, jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih banyak dari yang diperlukan, penganggur juga terdapat disektor pertanian dan perikanan akibat musim, dan adanya tenaga kerja yang bekerja secara tidak penuh atau jauh dari jam yang normal.
       Hal-hal tersebut terjadi dikarenakan keterbatasan jumlah lapangan kerja, keterbatasan kemampuan yang dimiliki pencari kerja karena tidak memenuhi syarat kemampuan dan ketrampilan yang diperlukan, keterbatasan informasi, tidak meratanya lapangan kerja, kebijakan pemerintah yang tidak tepat, dan rendahnya upaya pemerintah untuk melakukakan pelatihan kerja guna meningkatkan kemampuan pekerja.
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian menurut Nanga (2005:248) sebagai berikut :

1.      Inflasi dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab kesenjangan pandapatan yang terjadi akan menyebabkan pandapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh.

2.      Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena inflasi mengalihkan investasi dari padat karya menjadi padat modal sehingga menambahkan tingkat pengangguran.

3.      Inflasi juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja, dengan cara memmotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini.

Kesempatan Kerja

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah tersedianya kesempatan kerja yang luas. Berdasarkan definisi yang diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesempatan kerja dapat diartikan sebagai lowongan kerja yang disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Lowongan kerja itu sendiri tergantung dari permintaan tenaga kerja oleh.

Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi. “Kesempatan kerja akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia”, (Tambunan, 2001:60). Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi perluasan kesempatan kerja antara lain : perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja itu sendiri. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting disamping sumber alam, modal dan teknologi. Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan, yaitu sebagai pelaku pembangunan. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang begitu nyata dan dekat dengan lingkungan kita. Bahkan, masalah ketenagakerjaan dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang ekonomi maupun nonekonomi. Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan rendahnya pendapatan yang selanjutnya memicu munculnya kemiskinan. 


Sumber : http://dirumahkardus.blogspot.com/2015/06/kapasitas-produksi-dan-kesempatan-kerja.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar