Sabtu, 13 Juni 2015

uang bank dan penciptaan uang.

uang bank dan penciptaan uang. 

A. Uang
Pengertian Uang
Uang adalah alat tukar menukar yang diterima masyarakat dan digunakan sebagai alat untuk membayar berbagai barang atau jasa secara sah.
Definisi uang menurut beberapa ahli :
1.       Rollin G. Thomas menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang diterima umum dalam pembayaran barang-barang, jasa-jasa dan pelunasan utang.
2.       A.C. Pigou menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.
3.       DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
Fungsi Uang
Uang memiliki beberapa peranan dan fungsi. Fungsi uang dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Fungsi Asli

1.       Alat Tukar
Sebagai alat tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan. Misalnya, kita ingin membeli alat tulis untuk keperluan kuliah maka kita dapat memperolehnya dengan sejumlah uang tanpa harus melakukan barter. (Barter : kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang / menukar barang dengan barang).
2.      Alat Satuan Hitung
Sebagai satuan hitung uang dapat digunakan untuk menghitung harga sebuah barang. Misalnya, harga sebuah televisi 14 inch Rp. 850.000,00 ini merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang. Seperti juga gram untuk menyatakan berat barang, meter untuk menyatakan panjang dan lebar suatu benda maupun liter untuk menyatakan isi.

2. Fungsi Turunan

1.      Alat penimbun kekayaan
Uang tidak hanya memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih apa yang akan dibeli, tetapi juga untuk menentukan kapan kita bisa membeli barang / jasa. Uang yang kita miliki saat ini dapat kita gunakan untuk bulan depan atau tahun depan. Dengan demikian, masyarakat yang mempunyai kelebihan uang dapat menyimpan atau menimbunnya dalam bentuk tabungan atau deposito yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali untuk dibelikan barang maupun jasa. Misalnya, dengan uang kita dapat membeli peralatan tulis saat ini atau bisa menunda pembelian tersebut untuk bulan depan.
2.      Alat pemindah kekayaan
Uang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah.
3.      Alat pembayaran yang ditangguhkan
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. Transaksi dalam perekonomian sekarang ini banyak dilakukan dengan pembayaran di kemudian hari (kredit). Sebagai alat pembayaran fungsi uang dalam contoh kegiatan sehari-hari antara lain digunakan untuk membayar rekening listrik, tagihan telepon, membayar pajak, membayar biaya pendidikan dan sebagainya.

B. Bank
Pengertian Bank
Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Pengertian bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan dengan masalah bidang keuangan.
Fungsi Bank
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman.

Pencipataan Uang.
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif. Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi, pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang.
Bank sentral bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar, yang menunjukkan banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang baru yang tidak diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara membandingkan pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang berbeda.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai nominal uang logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas keamanannya.



Kapasitas Produksi dan Kesempatan Kerja

Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana.

Kapasitas Produksi dan Kesempatan Kerja.
    Dalam teori Nopirin, inflasi terbagi tiga dalam waktu yang berbeda yaitu inflasi rendah yang kurang dari 10%, inflasi menengah yang cukup besar, dan inflasi tinggi disini harga-harga akan naik hingga 5 atau 6 kali lipat. Waktu inflasi rendah ini laju inflasi berjalan secara lambat, dengan presentasi yang kecil, dan jangka waktu yg lama, dalam inflasi menengah laju inflasi biasanya meningkat secara periodik dari waktu ke waktu, dan inflasi tinggi biasanya jarang terjadi, jika terjadi dikarenakan perang besar yang menyebabkan pemerintah membiayai struktur anggaran belanja atau ditutup dengan mencetak uang

         Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga dalam suatu perekonomian secara terus menerus dikarenakan konsumsi masyarakat yang meningkat, terjadinya likuiditas pada sektor industri dan pasar, dan adanya hambatan dalam distribusi barang. Inflasi
adalah dimana suatu permintaan masyarakat melebihi jumlah barang yang tersedia disaat inilah harga-harga akan naik. Jika permintaan meningkat dan persediaan tidak mencukupi untuk itu maka harga nya akan meningkat, hal ini akan memungkinkan pihak-pihak yang menginginkan barang-barang terssebut akan berusaha memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi hal ini akan mengakibakan meningkatnya jumlah uang yang beredar, proses ini akan berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari masyarakat telah melebihi jumlah output yang dihasilkan oleh masyarakat.

        Dengan terjadinya inflasi maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen harus meningkatkan outpu dengan cara kapasitas produksinya menginput tenaga kerja, maka akan ada banyak kesempatan kerja. Tingkat inflasi akan berpengaruh negatif terhadap kesempatan kerja atau rendahnya kesempatan kerja yang ada, jika inflasi yang terjadi pada harga-harga secara umum, hal ini akan meningkatkan bunga pinjaman dengan tingkat bunga yg tinggi akan mengurangi investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan yang produktif, karena rendahnya investasi.

         Inflasi menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan, penurunan dalam efisiensi ekonomi dalam hal ini inflasi menyebabkan investasi terfokus pada modal, dan mengabaikan padat karya sehingga meningkatkan jumlah pengangguran, dan juga menyebabkan perubahan-perubahan didalam output dan kesempatan kerja dengan memotivasi perusahaan agar menyesuaikan output saat terjadi inflasi.
         Dalam penelitian Hutagakung & Sentosa (2013) jika tingkat pengangguran sangat tinggi maka inflasi yang diinginkan rendah ini diakibatkan oleh adanya perbedaan kurva philips yang terjaditrade off (tidak ada) antara inflasi yang rendah atau pengangguranyang rendah, sedangkan jika tingkat pengangguran relatif rendah maka tingkat inflasi yang diinginkan tinggi.
        Ketersediaan kesempatan kerja juga dipengaruhi oleh angkatan kerja terdidik yang menganggur. Dalam perekonomian investasi dalam pendidikan tidaklah sedikit ini merupakan pemborosan nasional jika angkatan kerja menganggur, mka terjadilah pemborosan waktu, biaya dan energi.

         Perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja, kesempatan kerja terjadi karena adanya suatu perusahaan atau instansi yang memakai para tenaga kerja angkatan kerja, jika output meningkat maka kesempatan kerja juga akan meningkat hal ini merupakan faktor terpenting dalam proses produksi. Dalam hal ini diperlukannya kebijakan ekonomi untuk memperluas kesempatan kerja. Dan jika terjadi kelebihan pekerja tidak akan menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi bahwa karena dengan asumsi perpindahan tenaga kerja dari sektor tradisional ke modern berjalan lancar dan tidak terjadi terlalu banyak, maka hal ini adalah modal untuk mengakumulasi pendapatan. Dalam masalah mengisi kesempatan kerja yang tersedia diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakteristik untuk menghasilkan barang dan jasa hal ini diwujudkannya dengan adanya masyarakat madani.
        Pengangguran terjadi karena adanya penganggur yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik lagi, merosotnya kegiatan ekonomi karena permintaan agregat menurun dan penawaran meningkat, adanya struktur kegiatan ekonomi, dan adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Pengangguran tercipta karena adanya lowongan pekerjaan lebih rendah dari tenaga kerja, jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih banyak dari yang diperlukan, penganggur juga terdapat disektor pertanian dan perikanan akibat musim, dan adanya tenaga kerja yang bekerja secara tidak penuh atau jauh dari jam yang normal.
       Hal-hal tersebut terjadi dikarenakan keterbatasan jumlah lapangan kerja, keterbatasan kemampuan yang dimiliki pencari kerja karena tidak memenuhi syarat kemampuan dan ketrampilan yang diperlukan, keterbatasan informasi, tidak meratanya lapangan kerja, kebijakan pemerintah yang tidak tepat, dan rendahnya upaya pemerintah untuk melakukakan pelatihan kerja guna meningkatkan kemampuan pekerja.
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian menurut Nanga (2005:248) sebagai berikut :

1.      Inflasi dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab kesenjangan pandapatan yang terjadi akan menyebabkan pandapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh.

2.      Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena inflasi mengalihkan investasi dari padat karya menjadi padat modal sehingga menambahkan tingkat pengangguran.

3.      Inflasi juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja, dengan cara memmotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini.

Kesempatan Kerja

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah tersedianya kesempatan kerja yang luas. Berdasarkan definisi yang diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesempatan kerja dapat diartikan sebagai lowongan kerja yang disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Lowongan kerja itu sendiri tergantung dari permintaan tenaga kerja oleh.

Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi. “Kesempatan kerja akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia”, (Tambunan, 2001:60). Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi perluasan kesempatan kerja antara lain : perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja itu sendiri. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting disamping sumber alam, modal dan teknologi. Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan, yaitu sebagai pelaku pembangunan. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang begitu nyata dan dekat dengan lingkungan kita. Bahkan, masalah ketenagakerjaan dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang ekonomi maupun nonekonomi. Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan rendahnya pendapatan yang selanjutnya memicu munculnya kemiskinan. 


Sumber : http://dirumahkardus.blogspot.com/2015/06/kapasitas-produksi-dan-kesempatan-kerja.html

Rabu, 10 Juni 2015

Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup Sederhana



Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup 

1. Analisis pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sector.
Pertumbuhan perekonomian di dalam suatu negara sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di indonesia sekarang ini berbeda saat zaman orde baru. Saat Zaman orde baru pertumbuhan ekonomi mungkin lebih baik, karena pada zaman itu terdapat sedikit partai dibandingkan dengan zaman sekarang yang memiliki banyak partai. Akibat terlalu banyaknya jumlah partai yang ada, sehingga para investor asing tidak lagi menanam sahamnya di Indonesia, karena selalu dimintai untuk mendanai konfoi partai tersebut. Padahal saham asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi negara. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran sangat erat hubungannya. Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara.
Kecenderungan untuk Konsumsi dan menabung :
Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi :
Kita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif.
Untuk memahami hubungannya perlu mengetahui kecenderungan mengonsumsi dan kecenderungan menabung.

1.      Kecenderungan Mengonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan ini dibedakan menjadi kecenderungan mengonsumsi marginal dan kecenderungan mengonsumsi rata-rata. Kecenderungan mengonsumsi marginal atau marginal propensity to consume (MPC) adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi  yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata atau average propensity to consume (APC) adalah perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel saat konsumsi itu dilakukan (Yd).
 2. Kecenderungan Menabung (Propensity to Save)
Kecenderungan menabung juga dibedakan menjadi kecenderungan menabung marginal atau marginal propensity to save (MPS) dan kecenderungan menabung rata-rata atau average propensity to save(APS). Kecenderungan menabung marginal adalah perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposibel .
Kecenderungan menabung rata-rata atau average propensity to save (APS) adalah perbandingan antara jumlah tabungan dengan jumlah pendapatan dipsosibel.



Angka-Angka Pengganda :
Multiplier atau angka pengganda membarikan gambaran tentang intensitas hubungan kasual antara sebuah variable tertentu dengan pendapatan nasional. Apabila angka pengganda tersebut menunjukkan angka yang tinggi, maka ini berarti bahwa perusahaan yang terjadi pada variable tersebut akan besar pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional, begitu pula sebaliknya.
Dalam perkonomian tertutup deengan adanya tindakan fiscal, kita mengenal 5 macam angka pangganda plus 1 angka pengganda konsumsi, apabila kita menginginkannya. Ke-6 angkapengganda tersebut adalah:
1.          Angka Pengganda Investasi
Apabila investasi dibawah dari sebesar I pertahun menjadi sebesar ( I + ∆I ) pertahun, akan mengakibatkan pendapatan nasional equilibrium berubah dari semula Y pertahun menjadi sebesar ( Y + ∆Y ) pertahun maka :
Sebelum adanya perubahan investasi :
Y = Co + bTr – bTx + I +G
                    1 – b
Sesudah adanya perubahan investasi :
Y + ∆Y = Co + bTr – bTx + (I + ∆I) + G
       1 – b
Y + ∆Y = co + bTr – bTx + I + G    +   ∆I
                        1 – b                        1 – b 
Y + ∆Y = Y +   ∆I
                    1 – b
∆Y = ∆I
        1 – b
∆Y =   1
∆I    1 – b
kI = ∆Y =   1
       ∆I    1 – b

2.          Angka Pengganda Konsumsi.
Angka pengganda konsumsi yang dapat kita persoalkan disini yaitu multiplier daripada nilai ‘Co’ sajalah yang dapat kita jumpai hubungannya yang tetap dengan perubahan tingkat pendapatan nasional equilibrium yang diakibatkan oleh adanya perubahan nilai ‘Co’ tersebut, sedangkan hubungan antara perubahan nilai ‘b’ dengan perubanahan pendapatan nasional yang diakibatkan sifatnya tidak pasti, sebab sangat tergantung krpada besarnya jumlah pengeluaran konsumsi pada tingkat pendapatan sebesar nol (Co), besarnya invesatasi, besarnya konsumsi pemerintah, besarnya transfer pemerintah dan besarnya pajak.
Angka pengganda konsumsi :
Kc = ∆Y =  1
                  ∆Co    1-b

3.          Angka Pengganda Pengeluaran Konsumsi Pemerintah.
Oleh karena ‘government expenditure’ biasa juga disebuut ‘goverment purchase’ maka angka pengganda pengeluaran biasa juga disebut ‘goverment purchase mulitiplier’.

Angka pengganda pengeluaran konsumsi pemerintah:
KG = ∆Y / ∆G = 1 / 1 – b

Angka pengganda transfer pemerintah:
kTr = ∆Y/ ∆Tr = b / 1-b

4.          Angka Pengganda Pajak
Angka pengganda pajak mempunyai tanda negative dengan negatifnya angka pengganda pajak berarti bertambahnya jumlah pajak yang dipungut oleh pemerintah akan mengakibatkan menurunnya tingkat pendapatan nasional equilibrium begitu pula sebaliknya.
Negatifnya angka pengganda pajak dapat kita uraikan sebagai berikut:
Tx naik -> Yd turun ( pada tingkat pendapatan nasional yg sama) -> C turun -> Y turun
Sebaliknya.
Tx turun -> Yd naik (pada tingkat pendapatan nasional yang sama) -> C naik -> Y naik diikuti oleh pengeluaran konsumsi, demikian seterusnya saampai dicapai pendapatan nasional equilibrium yang baru.

Angka Pengganda Pajak
kTx = ∆Y / ∆Tx = -b/1-b

5.          Angka Pengganda Anggaran Belanja yang Seimbang.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dalam memperbesar pengeluaran onsumsi pemerintah, pemerintah mungkin perlu menggunakan cara membelanjai tambahan
goverment expenditure’ tersebut dengan memperbesar hasil pungutan pajak.
Angka pengganda anggaran belanja yang seimbang besarnya lebih dari nol, ini mempunyai arti bahwa bertambahnya pengeluaran konsumsi pemerintah yang dibarengi bertambahnya pajak dengan jumlah yang sama akan mengakibatkan, meningkatnya tingkat pendapatan nasional, begitu pula sebaliknya.

Angka pengganda anggaran belanja yang seimbang (balanced budget multiplier);
Sebelum adanya perubahan pengeluaran pemerintah dan perubahan pajak:

Y = Co + bTr – bTx + I + G
                1 –b

Sesudah adanya perubahan pengeluaran konsumsi pemerintah disertai perubahan pajak:
Y + ∆Y = Co + bTr – b(Tx + ∆Tx) + I + (G+∆G)
                        1-b
Oleh karena ∆Tx = ∆G, maka :
Y + ∆Y = Co + bTr – b(Tx + ∆Tx) + I + (G+∆G)
                        1-b
Y + ∆Y = Co + bTr – bTx + b ∆G + I + G +∆G
                        1-b
Y + ∆Y = Co + bTr – bTx + I + G    +  -b ∆G + ∆G
                            1-b                           1-b
Y + ∆Y = Y +   -b ∆G + ∆G
                        1-b
∆Y = -b ∆G + ∆G          =  ( 1 – b ) ∆G
            1-b                           1-b
∆Y/∆G   = 1-b    = 1
                 1-b
kB =   ∆Y      = 1
        ∆G = ∆Tx
Atau
kB = KG + KTx =  1   +  -b
                          1-b     1-b
                        = 1-b   = 1
                           1-b
Ini berarti :
KB = 1

 


Senin, 08 Juni 2015

Pendapatan Nasional

Pengertian dan Konsep-konsep dalam Pendapatan Nasional : 

Pendapatan nasional adalah Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. 

Konsep - konsep nya : 

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Metode Perhitungan Pendapatan Nasional :

A. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

B. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p

C. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

Kelemahan Konsep Pendapatan Nasional :

     1.       Aktifitas Legal
Seperti perdagangan obat bius, perjudian, atau pelacuran, tidak masuk dalam hitungan Gdp. Oleh karena transaksi dilakukan sembunyi-sembunyi, padahal kegiatan tersebut melibatkan uang dan sumber dan yang sangat besar.
     2.       Aktifitas tidak dilaporkan
Di Negara yang belom begitu maju teknologinya, sistim pencatatan belum sempurna, maka tidak semua pendduk dapat dicatat. Banyak aktifitas produktif yang tidak tercatat, misalkan penduduk yang mempunyai pekerjaan sampingan atau pedagang kecil.
     3.       Aktifitas yang tidak di bayar
       Banyak aktifktas produktif yang dilakukan tanpa dibayar karena bersifat sosial, misalkan membantu  korban bencana alam atau aktifitas sosial lainnya.
     4.       Akibat Buruk aktifitas ekonomi
Aktifitas ekonomi tidak selalu membawa dampak positif, terutama dampak sampingnya. Akibat banyaknya pabrik, maka akan terjadi polusi udara dan polusi air yang berdampak negative bagi kesehatan masyarakat.  

Sabtu, 06 Juni 2015

STRUKTUR PASAR PASAR MONOPOLISTIK dan PASAR OLIGOPOLI

PASAR MONOPOLISTIS dan PASAR OLIGOPOLI
Melanjutkan penulisan dari Bab 8 minggu lalu, kali ini akan di lanjutkan dengan pembahasam yang sama namun kali ini akan di jelaskan tentang Pasar Monopolistis dan pasar oligopoly.
Pasar Monopolistik :
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.

Ciri –ciri dari pasar monopolistik:

      1.       Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
      2.       Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
      3.      Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya sendiri.
      4.      Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/iklan.
      5.      Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah.

Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.
      1.        Konsumen memiliki banyak pilihan barang.
      2.      Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan.
      3.      Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri.

Kelemahannya :
      1.      Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum.

      2.      Terlalu banyak perusahaan kecil.
      3.        Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut

Pasar Oligopoli :
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar.

Oligopoli memiliki cirri-ciri:
      1.      Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
      2.      Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
      3.      Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar.

Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.
      1.      Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat.
      2.      Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi.
      3.      Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.

Kelemahannya antara lain sebagai berikut.
      1.      Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen.
      2.      Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum.
      3.      Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
      4.      Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.


Jumat, 05 Juni 2015

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN PASAR MONOPOLI



Struktur Pasar :
Pengertian Struktur pasar :
Struktur pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:
a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
1) pasar tradisional
2) pasar raya
3) pasar abstrak
4) pasar konkrit
5) toko swalayana
6) toko serba ada
b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam di antaranya:
1) pasar ikan
2) pasar sayuran
3) pasar buah-buahan
4) pasar barang elektronik
5) pasar barang perhiasan
6) pasar bahan bangunan
7) bursa efek dan saham.

Struktur pasar  dibagi menjadi  4 bagian, yaitu:
        1. Pasar persaingan sempurna
        2.      Pasar monopoli
        3.      Pasar Monopolistis
        4.      Pasar Oligopoli

Dan pada Bab ini, penulis akan mejelaskan tentang pasar  persaingan sempurna  dan pasar monopoli.
1.      Pasar Persaingan sempurna
 Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat memengaruhi harga dan hanya berperan sebagai peapakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.

Ciri – cirri pasar persaingan sempurna :
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya sebagai berikut :
  • Terdapat banyak pembeli dan penjual, artinya masing-masing pihak, baik pembeli maupun penjual tidak dapat mempengaruhi harga pasar. 
  • Banyaknya barang yang diperdagangkan bersifat homogen, artinya konsumen beranggapan bahwa barang-barang yang diperjualbelikan memiliki kualitas yang sama. 
  • Informasi pasar lengkap, artinya antara pembeli dan penjual saling mengetahui tentang mutu, harga, tempat, dan waktu barang-barang yang diperdagangkan. 
  • Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran, artinya pembeli bebas mengambil keputusan untuk membeli atau tidak terhadap barang, begitu juga penjual juga memiliki kebebasan untuk menjual arang dan jasa. 
  • Bebas dari campur tangan pemerintah, artinya pemerintah tidak turut campur tangan dalam menentukan harga di pasar. 
  • Timbulnya kekuatan tersendiri di dalam pasar, artinya tidak ada kekuatan luar, baik pemerintah maupun pihak lain yang bisa mempengaruhi keputusan yang diambil oleh penjual dan pembeli. 
2.      Pasar Monopoli.
 Pasar  Monopoli adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan monopolis tidak ada barang substitusinya. Adanya ketidaksempurnaan atau tingginya hambatan di dalam memperoleh informasi tentang produk seperti harga dan kualitas. Perusahaan monopolis bebas untuk menentukan jumpah output dan harga produk kapan saja. Perusahaan monopolis bisa mendapatkan keuntungan di atas keuntungan normal dalam jangka panjang. 

Ciri – Ciri pasar Monopoli :


Pasar monopoli memiliki ciri-ciri yang sangat bertentangan dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna. Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:
1) Di dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual. Barang atau jasa yang dihasilkan hanya dapat dibeli di pasar monopoli, tidak tersedia di tempat lain.
2) Jenis barang yang diproduksi atau dijual tidak ada barang penggantinya, nosubstituties yang mirip. Barang yang dihasilkan merupakan satu-satunya dan jenis barang tersebut tidak dapat digantikan oleh barang lainnya.
3) Adanya hambatan atau rintangan atau barriers bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar monopoli. Hambatan ini merupakan faktor kuat mengapa pasar monopoli terbentuk. Hambatan dapat berupa legalistas yaitu dibatasi oleh undang-undang, hambatan teknologi yaitu teknologi yang digunakan sangat tinggi sehingga barang sulit ditiru,  atau hambatan modal yaitu perlunya modal besar dalam memproduksi barang sejenis.
4) Pelaku pasar monopoli dapat menentukan harga barang sesuai keinginannya. Namun demikian, Penjual ini tidak mempengaruhi harga dan output dari produk lain yang dijual atau ditawarkan dalam perekonomian. 
5) Sifat monopolinya menyebabkan Perusahaan tidak memerlukan promosi atau iklan dalam memasarkan produknya. Tidak ada barang alternatif atau penggantinya menyebabkan pembeli terpaksa membeli hasil produksi dari perusahaan monopoli.