Nama : M. Rico la
Dita
Kelas : 2 KA 40
NPM : 16113100
Teknik Pengambilan
Sampel Acak Secara :
1 Acak Sederhana :
Menurut pendapat
Supranto dan sugiyono “Teknik pengambilan acak sederhana adalah pengambilan
suatu sampel dengan n elemen dipilih dari suatu populasi N elemen sedemikian
rupa sehingga setiap kemungkinan sampel dengan elemen mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih.Ini berarti semua anggota populasi menjadi anggota dari
kerangka sampel”.
Dan dapat di
contohkan seperti berikut ini :
·
Sebuah populasi yang terdiri dari 12 orang dan disusun dalam bentuk
abjad A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L. Bila dari populasi tersebut diambil 2
orang sebagai sampel maka diperoleh kombinasi sebagai berikut. AB, AC, AD, AE,
AF, AG, AH, AI, AJ, AK, AL, BC, BD, BE, BF, BG, BH, BI, BJ, BK, BL, CD, CE, CF,
CH dan seterusnya sebanyak 66 buah kombinasi sampel. Berdasarkan kombinasi
tersebut, A mempunyai peluang untuk diambil sebagai sampel sebanyak 11 kali,
demikian pula dengan B,C,D,E dan seterusnya. Dengan demikian, setiap unit
mempunya peluang 11/66 atau 1/6. Secara umum, bila diambil sampel sebanyak n
dari populasi N maka peluang setiap unit untuk diambil sebagai sampel adalah
n/N.
·
Teknik sampel acak sedrhana bisa juga dilakukan dengan cara Undian
/Lotre, cara undian atau lotre dapat dilakukan pada elemen populasi yang
jumlahnya relative sedikit (100 atau kurang). Caranya dapat dilakukan pada
ilustrasi berikut :
Misalkan seorang peneliti ingin mengetahui pandangan anak-anak jalanan
terhadap kehidupan social mereka di kota Selong tercata 95 anak. Untuk
menghemat waktu dan biaya si peneliti akan mengambil 20 anak sebagai sampelnya
dengan cara acak, maka yang akan dilakukan si peneliti adalah :
a.
Membuat 95 potongan kertas yang diberi nomor dari 1 s.d 95.
b.
Kertas dilipat dan dimasukan ke dalam kotak atau gelas yang diberi
lubang kecil pada penutupnya (bayangkan saat ibu-ibu darma wanita yang sedang
arisan).
c.
Kotak/gelas dikocok (diaduk-aduk), lalu diambil 1 potong setiap kali
pengocokan atau pengadukan.
d. Angka atau nomor
yang tertera dalam kertas tersebut dilihat dan dicatat angkanya sampai dengan
pengocokan/pengadukan yang ke dua puluh. Mialkan yang terambil adalah angka 35,
maka elemen populasi yang terpilih adalah nomor 35.
·
Ingin mengetahui pendapat anggota DPR komisi II akan
wacana di masyarakat, maka nama-nama pada angota DPR komisi II yang berjumlah
sekitar 120 dimasukan kedalam kotak, dan nama yang keluar adalah orang yang
akan menjadi responden.
2 Sistematis.
Merupakan sistem
pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu
secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi
secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval
pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya
dari interval selanjutnya.
Contohnya seperti
berikut ini :
·
Untuk mengetahui pendapat pemilih muda pada pemilu Indonesia 2013,
maka lembaga survey memintai pendapat pemilih muda di Provinsi Sumsel sejumlah
1000 responden. Dengan komposisi 60% adalah pelajar SMA dan 40% lainnya adalah
anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan SMA. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui opini orang-orang yang diasumsikan lebih terpelajar.
·
Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui
bagaimana Motivasi Kerja Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan yg berjumlah 1000
orang dan akan mengambil sempel 100 orang Kepala sekolah kemudian Nama-nama
Kepala Sekolah disusun secara alpabetis lalu dipilih sampel per sepuluh Kepala
Sekolah utk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi utk memilih satu
angka jika angka lima yg keluar maka sampel adl nomor 5 15 25 35 dan seterus
sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki.
·
Jumlah unit dalam populasi sebesar 200
unit, dan besar sampel yang dikehendaki misalnya 40 unit. Berarti k= 200/40= 5.
Unsur pertama dapat dipilih secara random dari nomor urut 1 – 5. Jika yang
terpilih adalah unit dengan nomor urut 3, unit-unit sampel berikutnya adalah
(3+5)= 8, (3 + 10) = 13, (3 + 15) + 18, (3 + 20) = 23, dan seterusnya, sehingga
diperoleh unit sampel sebanyak 40 unit.
3 Stratifikasi.
Pengambilan sampel
acak Misalnya, kita ingin meneliti gaya penutur bahasa di Sulawesi Selatan.
Populasinya adalah semua orang di Sulawesi Selatan yang sudah lancar berbicara.
Jelas bahwa populasi tidak homogen, karena di Sulawesi Selatan terdapat lima
jenis bahasa dengan gaya penuturan yang berbeda‑beda. Untuk itu, populasi
dibagi‑bagi menjadi lima sub‑populasi, yaitu sub‑populasi Bugis, sub‑populasi
Makassar, sub‑populasi Mandar, sub‑populasi Tator, dan sub‑populasi Makassar
(campuran). Kemudian ditetapkan ukuran sampel untuk masing‑masing sub‑populasi,
boleh proporsional boleh juga tidak. Jika tidak proporsional, misalnya dapat
diambil 100 orang untuk setiap sub‑populasi, sehingga diperoleh 500 orang yang
akan menjadi sampel penelitian. Pengambilan 100 orang dari setiap sub‑populasi
tersebut dilakukan secara random.sampel pada setiap strata.
Contohnya :
·
Pengambilan 100 orang dari setiap sub‑populasi
tersebut dilakukan secara random.Misalnya, kita ingin meneliti gaya penutur
bahasa di Sulawesi Selatan. Populasinya adalah semua orang di Sulawesi Selatan
yang sudah lancar berbicara. Jelas bahwa populasi tidak homogen, karena di
Sulawesi Selatan terdapat lima jenis bahasa dengan gaya penuturan yang berbeda
beda. Untuk itu, populasi dibagi bagi menjadi lima sub populasi, yaitu sub
populasi Bugis, sub populasi Makassar, sub populasi Mandar, sub populasi Tator,
dan sub populasi Makassar (campuran). Kemudian ditetapkan ukuran sampel untuk
masing masing sub populasi, boleh proporsional boleh juga tidak. Jika tidak
proporsional, misalnya dapat diambil 100 orang untuk setiap sub populasi,
sehingga diperoleh 500 orang yang akan menjadi sampel penelitian.
·
Suatu penelitian dilakukan di
Yogyakarta tentang kepatuhan bidan melaksanakan pecegahan infeksi. Yang di anggap sebagai populasi adalah
semua bidan yang berada di rumah sakit swasta atau pemerintah. Jika seluruh
bidan yang bekerja di DIY ada 200sedangkan sampel yang di butuhkan sebesar 20
bagaimana cara memilih 20 bidan dari 200 bidan yang ada diwilayah kerja
provinsi DIY? Langkah penyelesaian.
-. Menentukan Populasi.
-. Melakukan alokasi sampel. Dengan
cara memisahkan berdasarkan karakterisitik sampel. Dalm kasus ini di
kategorikan menjadi rumah sakit tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D.
-. Menetapkan jumlah sampel untuk
setiap sub-klaster.Dimana untuk setiap subklaster terambil sampel.
-. Melakukan acak untuk setiap
subklaster.
·
Seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu
kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadapkebijakan
perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya
harusterdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah.
Dengan teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka dia
akan memperoleh manajer diketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer
atas, manajer menengah dan manajer bawah.Dari setiap stratum tersebut dipilih
sampel secara acak.
4 Cluster.
Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu
pada kelompok bukan pada individu. Cara seperti ini baik sekali untuk dilakukan
apabila tak terdapat atau sulit menentukan/menemukan kerangka sampel meski
dapat juga dilakukan pada populasi yg kerangka sampel sudah ada.Contohnya :
·
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Kuningan ingin mengetahui bagaimana Sikap Guru SLTP terhadap Kebijakan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) besar sampel adalah 300 orang kemudian
ditentukan Cluster misal sekolah Jumlah SLTP sebanyak 66 Sekolah dengan rata-rata
jumlah Guru 50 orang maka jumlah cluster yang diambil adalah300 : 50 = 6
kemudian dipilih secara acak enam Sekolah dan dari enam sekolah ini dipilih
secara acak 50 orang Guru sebagai anggota sampel.
·
Peneliti ingin meneliti karakteristik
penduduk Desa Bojongsalam. Desa ini terdiri dari 12 RW. Dari daftar RW dipilih
secara random 3 RW. Semua anggota pada 3 RW itu dijadikan sampel. Jika pada
setiap RW dipilih hanya 4 RT saja secara random, maka kita melakukan sampel
klaster banyak tahap.
·
Seorang
peneliti hendak melakukan studi pada populasi yang jumlahnya 4.000 guru dalam
100 sekolah yang ada. Sampel yang diinginkan adalah 400 orang. Cara yang
digunakan adalah teknik sampel secara klaster dengan sekolah sebagai dasar
penentuan logis klaster yang ada. Bagaimanakah langkah menentukan melakukan sampel klaster banyak tahap.sampel tersebut? Jawabannya adalah
Total populasi adalah 4.000 orang. Jumlah sampel yang diinginkan 400 orang.
Dasar logis klaster adalah sekolah yang jumlahnya ada 100. Dalam populasi,
setiap sekolah adalah 4.000/100 = 40 guru setiap sekolah. Jumlah klaster yang
ada adalah 400/40 = 10. Oleh karena itu, 10 sekolah di antara 100 sekolah
dipilih secara random. Jadi, semua guru yang ada dalam 10 sekolah sama dengan jumlah
sampel yang diinginkan.
Populasi Terbatas :
Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya
secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh Soal dari Populasi
terbatas adalah :
Diterapkan jika
rasio n/N lebih besar dari 0,05. Perusahaan Dian menjual kue sebanyak 500 buah dari berbagai ukuran dan harga.
Rata-rata kue yang terjual per kotaknya sebesar Rp 35.000 dengan simpangan baku
Rp 15.000. Jika diambil sampel sebanyak 60 buah yang dibeli konsumennya,
berapa probabilita rata-rata harga kue dari 60 konsumen tersebut harganya :
a. Minimum Rp 40.000
b. Antara Rp 30.000 dan Rp 40.000
Jawab :
Diket : μ =
35.000
σ = 15.000
n = 60
N = 500
n/N = 60/ 500 = 0,12
= 15.000/√60 x √
(500-60)/(500-1)
= 1936,49 x
0,94 = 1820,30
a.
P (x ≥ 40.000)
Z = x - μ = 40.000 – 35.000 = 2,75
---------- = 0,4970
σx 1820,30
LDYD = 0,5 – 0,4970
= 0.003
b.
P ( 30.000 < x < 40.000)
Z1 = x - μ = 30.000 – 35.000 =
-2,75---------- = 0,4970
σx
1820,30
Z2 = x - μ = 40.000 – 35.000 = 2,75
---------- = 0,4970
σx 1820,30
LDYD = 0,4970 +
0,4790 = 0,247
Populasi TakTerbatas :
Populasi tak
terbatas yaitu dimana populasi yang sumbuer datanya tak dapat ditentukan
batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk.Contoh soal
dari populasi tak terbatas adalagh sebagai berikut.
Nilai rata-rata mahasiswa pada mata kuliah Statistika
mencapai 75 dan simpangan baku 25. Telah diambil sampel sebanyak 36 mahasiswa.
Tentukan berapa probabilita nilai rata-rata statistika mahasiswa tersebut :
a.
minimum
80
b. antara 63 dan 80
Jawab :
Diket : μ =
75
σ = 25
n = 36
σx = σ / √n
= 25 / √36 = 4,167
a.
P (x ≥ 80)
Z = x - μ = 80 – 75 = 1,19---------- =
0,3830
σx 4,167
LDYD = 0,5
– 0,3830 = 0.117
b.
P ( 63 < x < 80)
Z1
= x - μ = 63 – 75 =
-2,88---------- = 0,4980
σx 4,167
Z2 = x - μ = 80 – 75 = 1,19---------- =
0,3830
σx 4,167
LDYD = 0,4980 +
0,3830 = 0,881
Tidak ada komentar:
Posting Komentar