Rabu, 29 April 2015

Tentang Fiber Optic

Fiber optik adalah sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia. Dan dalam pengunaannya beberapa fiber optik dijadikan satu dalam sebuah tempat yang dinamakan kabel optik dan digunakan untuk mengantarkan data digital yang berupa sinar dalam jarak yang sangat jauh.
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar dilakukan.

Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam inti(core).

Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.


Jenis Fiber Optik Berdasarkan mode yang dirambatkan :
1. Single-mode fibers
serat optik dengan core yang sangat kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron). diameter mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding.

Transceiver Fiber Optic


2. Multi-mode fibers.
serat optik dengan diameter core yang agak besar (berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.



Cara Kerja Fiber Optik.
Sinyal awal yang berbentuk sinyal listrik pada transmitter diubah oleh transducer elektrooptik (Dioda / Laser Dioda) menjadi gelombang cahaya yang kemudian ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima / receiver yang terletak pada ujung lainnya, pada penerima/reciever sinyal optik tadi diubah kembali menjadi sinyal listrik oleh transducer Optoelektronik (Photo Dioda / Avalanche Photo Dioda).
Akan tetapi dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju reciever akan terjadi redaman cahaya sehingga jika jarak transmisinya jauh maka diperlukan repeater untuk memperkuat sinyal kembali.


Transceiver Fiber Optic :

Jenis-jenis Fiber Optic yg sering digunakan :
Indoor/Outdoor Tight Buffer

Indoor/Outdoor Breakout Cable

Aerial Cable/Self-Supporting

Hybrid & Composite Cable

Armored Cable

Low Smoke Zero Halogen (LSZH)


Kode warna :
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
WarnaKuning serat optik single-modeOren serat optik multi-modeAqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-modeAbu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagiBiru Kadang masih digunakan dalam model perancangan

Konektor.Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti FC, SC, ST, LC, atau MTRJ. Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna
Biru yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode.Hijau sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode.
Hitam -
Abu-abu, Krem serat optik multi-mode
Putih -
Merah Penggunaan khusus.
 
Sumber : http://bumi-tuntungan.blogspot.com/2010/09/tentang-fiber-optic.html

Senin, 27 April 2015

Matematika Menurut Pakarnya

Matematika Menurut Pakar-pakarnya

. James and James (1976). Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

· Johnson dan Rising (1972). Matematika adalah pola fikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

· Reys, dkk (1984). Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola fikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.

· Ruseffendi E. T (1988:23). Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil yang telah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

· Kline (1973). Matematika itu bukan ilmu pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan ekonomi, sosial dan alam.

· Paling (1982) dalam Abdurrahman (1999:252). Mengemukakan ide manusia tentang matematika berbeda-beda, tergantung pada pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang mengatakan bahwa matematika hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali dan bagi; tetapi ada pula yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri dan trigonometri. Banyak pula yang beranggapan bahwa matematika mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan berpikir logis. Ilmu Matematika diantaranya meliputi aritmatika, geometri, aljabar dll.


Kamis, 23 April 2015

Contoh Soal Elastisitas Silang


 1.     Masyarakat Jakarta meminta gula pasir 1000 ton/th pada saat harga kopi Rp 100.000 per kg. Jika harga kopi berubah menjadi Rp 120.000 (naik 200%) maka permintaan gula menjadi 90.000 ton (turun 100%)
Jawab :                        Exy = -100%/200% = -10/20 = -1/2
2.    Harga mobil rata-rata naik dari Rp. 100 juta menjadi Rp. 120 juta, sedangkan permintaan sepeda motor mengalami peningkatan dari 120 unit menjadi 180 unit. Berapa nilai elastisitas silang antara mobil dengan sepeda motor dan bagaimana hubungan kedua barang tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
Jawab:
 Elastisitas Silang  = Perubahan kuantitas sepeda motor : Perubahan harga mobil Kuantitas sepeda motor mula-mula Harga mobil mula-mula =

  180  – 120 : 120  – 100 juta = 60 : 20 120 100 juta 120 100 = 6 : 2 = 6 x 10 = 60 12 10 12 2 24 =   2.5


Selasa, 21 April 2015

STRUKTUR PASAR
Pengertian :
Struktur pasar memiliki pengertian penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang di hasilkan, banyaknya perusahaan dalam industry, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industry dan peranan iklan dalam kegiatan industry.
Struktur pasar merupakan penggolongan pasar berdasarkan strukturnya. Yaitu :
1.     Pasar persaingan sempurna
Jenis pasardengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang di jual bersifat homogen.
Contoh produknya seperti : beras, gandum, dan kentang.

Ciri – ciri Pasar persaingan sempurna :

·       Jumlah penjual dan pembeli banyak.
·       Barang yang dijual bersifat homogen.
·       Penjual bersifat mengambil harga (Price Taker)
·       Posisi tawar konsumen kuat.
·       Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata.
·       Sensitif terhadap perubahan harga.
·       Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar. 
2.     Pasar Persaingan tidak sempurna.
 ·       Pasar monopoli : hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
·       Pasar Oligopoli : pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
·       Pasar duopoly : Memiliki karakteristik yang sama dengan oligopoly, namun pada pasar duopoly hanya ada dua perusahaan.
·       Pasar persaingan monopolistic : Bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.
·       Pasar monopsony : Jenis pasar dimana hanya ada satu pembeli.
·       Pasar oliogosoni : Bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. 
Aplikasi :
1. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
2. Harga ditentukan oleh pasar
3. Produsen sebagai price maker
4. Kurva sejajar sumbu horizontal
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap konstan, berapapun output yang dihasilkan. Dengan demikian maka laba total akan didapat pada saat: MR = P = MC sepanjang P > AVC.
     Contoh dalam kehidupan nyata adalah pasar ikan  di muara angke,ada banyak penjual yang menjual ikan dengan macam-macam jenis yang sama tapi tidak pernah sepi karena banyak konsumen yang datang untuk membeli ikan disitu karena mereka tahu untuk kualitas ikan di situ.



Selasa, 14 April 2015

SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI

Model Sistem Pemrosesan Transaksi :
Sistem pemrosesan transaksi (SPT) atau yang lebih dikenal dengan nama Transaction Processing Systems adalah bentuk sistem informasi yang berfungsi merekam semua aktivitas/kejadian di dalam perusahaan.
Adapun Model Sistem Pemrosesan Transaksi :
1.      Perangkat input.
2.      Perangkat pemroses terdiri atas program computer.
3.      Perangkat output.
4.      Bentuk Dokumen.
Tujuan Sistem Pemroses transaksi.
1.      Mencatat Transaksi.
2.      Mempercepat proses di dalam suatu perusahaan.
3.      Menyediakan Informasi yang akurat dan tepat waktu.
4.      Meningkatkan Kinerja.
SISTEM KOLABORASI ENTERPRISE :
Sistem ini biasa di kenal sebagai sistem kerja sama perusahaan. Sistem Kolaborasi Enterprise adalah sebuah sistem yang menggunakan komunikasi elektronik sebagai pendukung meningkatkan kerja sama antar tim dan kelompok di dalam suatu perusahaan. Sistem enterprise juga merupakan sistem kecerdasan bisnis, sistem ini biasa diterapkan dalam bentuk aplikasi- aplikasi web untuk pertukaran informasi.
Aplikasi yang dapat diandalkan yaitu :
1.      Supply Chain Management.
Berfokus pada pemantapan jaringan kolaborasi.
2.      Enterprise Resource Planning.
Focus pada peningkatan fungsi internal melalui integrasi proses.
3.      Customer Relationship Management.
Fokus pada penjaminan keberlanjutan bisnis, melalu kesetiaan pelanggan.
Keunggulannya :
-        Mengintegrasikan aplikasi internal dam eksternal.
-        Mendistribusikan informasi secara efektif.
-        Mendorong kolaborasi.
-        Memberikan tools untuk visualisasi data.
-        Dilengkapi dengan mesin pencari.


SISTEM BISNIS FUNGSIONAL.
Sitem ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang bisnis perusahaan kepada kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusaaan.
Sistem Bisnis Fungsional terdiri dari :
§  Sistem Informasi Pemasaran
informasi menejemen penjualan , promosi
§  Sistem Informasi Manufaktur
informasi yang mendukung perencanaan, kontrol, dan penyelesaian masalah.
§  Sistem Informasi Keuangan
informasi tentang semua hal yang mencangkup keuangan.
§  Sistem Informasi Akutansi
informasi untuk melaporkan transaksi bisnis, serta aliran dana.
§  Sistem Informasi SDM
informasi mengenai gaji dan kinerja pegawai.



Senin, 13 April 2015

Fungsi Produksi

            Produksi dapat diartikan sebagai kegiatan optimalisasi dari faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya oleh perusahaan untuk menghasilkan produk berupa barang-barang dan jasa-jasa. Secara teknis, kegiatan produksi dilakukan dengan mengombinasikan beberapa input untuk menghasilkan sejumlah output.

Tujuan produksi :
Tujuan produksi adalah untuk menghasilkan barang yang dapat memberikan laba. Tujuan tersebut dapat tercapai, jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah melayani kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara umum. Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau saling memengaruhi, yaitu:
1. berapa output yang harus diproduksi ?
2. berapa input yang akan dipergunakan ?
yang disebut fungsi produksi adalah hubungan fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi. Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input.

4 fungsi terpenting dalam fungsi produksi :
1.      Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).
2.      Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.      Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4.      Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .

Menentukan fungsi produksi :
Fungsi produksi dapat dinyatakan dalam bentuk fungsional sebagai sisi kanan
Q = f (X 1, X 2, X 3 ,…, X n)
di mana:
Q = jumlah output
X 1, X 2, X 3 ,…, X n = jumlah input faktor (seperti modal, tenaga kerja, tanah atau bahan baku).
Jika Q bukan matriks (yaitu skalar, vektor, atau bahkan matriks diagonal), maka bentuk ini tidak mencakup produksi bersama, yang merupakan proses produksi yang memiliki beberapa co-produk. Di sisi lain, jika f peta dari R n ke R k maka fungsi produksi bersama mengekspresikan penentuan jenis k output yang berbeda berdasarkan pada penggunaan bersama dari jumlah tertentu dari input n. Salah satu formulasi, tidak mungkin relevan dalam praktek, adalah sebagai fungsi linear:








Senin, 06 April 2015

Prilaku Konsumen dan Produsen

Pengertian Perilaku Konsumen.

Perilaku konsumen merupakan salah satu dari pembahasan yang penting di dalam manajemen pemasaran. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerikan atau yang di kenal American Matketing Association, perilaku konsumen dapat diartikan sebagai interaksidinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan, yang mana manusia melakukan pertukaran di dalam berbagai aspek dalam kehidupan mereka. Teori perilaku konsumen ini sangat penting dalam dunia bisnis karena dalam mencapai tujuan pemasaran, sangatlah bergantung pada pengetahuan, pelayanan, dan pengaruh pada konsumen. Dengan mengetahui teori ini, kita bisa lebih mudah dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat.
               Prilaku konsumen pasar pada kenyataannya bersifat heterogen karena konsumen pasar memiliki perbedaan-perbedaan karakter, perilaku ,keinginan , dan kebutuhan dalam menentukan sebuah pilihan atau mengkonsumsi sebuah produk pasaran . mereka memiliki kriteria masing-masing pada setiap produk yang mereka inginkan , dan mereka telah terklasfikasi berdasarkan kriteria para konsumen tersebut . Akibat keberagaman perilaku pasar itulah pemasar atau produsen perlu mengelompokkan pasar yang heterogen tersebut menjadi bagian-bagian pasar yang lebih seragam atau homogen.
Jika pasar sudah terbagi dengan baik berdasarkan kriteria konsumen tentu akan memudahkan produsen atau pemasar dalam memasarkan produk mereka sehingga masing-masing segmen dapat dipenuhi kebutuhannya dengan baik.

Pengertian Perilaku Produsen.

    Perilaku Produsen adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan ekonomi,karena jika tidak ada produsen maka tidak akan mungkin kegiatan ekonomi dapat berjalan sebagaimana mestinya, ada 3 faktor yang mendukung tentang adanya perilaku produsen :
1.      Fungsi Produksi.
Fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua kombinasi masukan. Dengan membandingan praktek entitas yang ada mengkonversi input menjadi output untuk menentukan fungsi praktek produksi yang paling efisien dan entitas yang ada.
2.      Least Cost Combination.
Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Dalam hal ini pengusaha dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubtitusikan masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi.

Kesimpulan :
Keterkaitan produsen terhadapap prilaku konsumen sangatlah erat. Produsen memiliki ketergantungan terhadap perilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas penjualan. Proses pengamatan produsen terhapad perilaku konsumen akan memberikan hasil yang menentukan strategi pemasaran. Dan untuk konsumen itu sendiri ada beberapa tahapan dalam memutuskan suatu pembelian. Diantaranya adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative dan keputusan pembelian.

Minggu, 05 April 2015

Teknik Pengambilan Sampel Acak

Nama : M. Rico la Dita
Kelas   : 2 KA 40                    
NPM    : 16113100

Teknik Pengambilan Sampel Acak Secara :

1         Acak Sederhana :
Menurut pendapat Supranto dan sugiyono “Teknik pengambilan acak sederhana adalah pengambilan suatu sampel dengan n elemen dipilih dari suatu populasi N elemen sedemikian rupa sehingga setiap kemungkinan sampel dengan elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih.Ini berarti semua anggota populasi menjadi anggota dari kerangka sampel”.
Dan dapat di contohkan seperti berikut ini :
·         Sebuah populasi yang terdiri dari 12 orang dan disusun dalam bentuk abjad A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L. Bila dari populasi tersebut diambil 2 orang sebagai sampel maka diperoleh kombinasi sebagai berikut. AB, AC, AD, AE, AF, AG, AH, AI, AJ, AK, AL, BC, BD, BE, BF, BG, BH, BI, BJ, BK, BL, CD, CE, CF, CH dan seterusnya sebanyak 66 buah kombinasi sampel. Berdasarkan kombinasi tersebut, A mempunyai peluang untuk diambil sebagai sampel sebanyak 11 kali, demikian pula dengan B,C,D,E dan seterusnya. Dengan demikian, setiap unit mempunya peluang 11/66 atau 1/6. Secara umum, bila diambil sampel sebanyak n dari populasi N maka peluang setiap unit untuk diambil sebagai sampel adalah n/N.
·         Teknik sampel acak sedrhana bisa juga dilakukan dengan cara Undian /Lotre, cara undian atau lotre dapat dilakukan pada elemen populasi yang jumlahnya relative sedikit (100 atau kurang). Caranya dapat dilakukan pada ilustrasi berikut :
Misalkan seorang peneliti ingin mengetahui pandangan anak-anak jalanan terhadap kehidupan social mereka di kota Selong tercata 95 anak. Untuk menghemat waktu dan biaya si peneliti akan mengambil 20 anak sebagai sampelnya dengan cara acak, maka yang akan dilakukan si peneliti adalah :
a.        Membuat 95 potongan kertas yang diberi nomor dari 1 s.d 95.
b.       Kertas dilipat dan dimasukan ke dalam kotak atau gelas yang diberi lubang kecil pada penutupnya (bayangkan saat ibu-ibu darma wanita yang sedang arisan).
c.        Kotak/gelas dikocok (diaduk-aduk), lalu diambil 1 potong setiap kali pengocokan atau pengadukan.
d.       Angka atau nomor yang tertera dalam kertas tersebut dilihat dan dicatat angkanya sampai dengan pengocokan/pengadukan yang ke dua puluh. Mialkan yang terambil adalah angka 35, maka elemen populasi yang terpilih adalah nomor 35.
·         Ingin mengetahui pendapat anggota DPR komisi II akan wacana di masyarakat, maka nama-nama pada angota DPR komisi II yang berjumlah sekitar 120 dimasukan kedalam kotak, dan nama yang keluar adalah orang yang akan menjadi responden.

2         Sistematis.
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.
Contohnya seperti berikut ini :
·         Untuk mengetahui pendapat pemilih muda pada pemilu Indonesia 2013, maka lembaga survey memintai pendapat pemilih muda di Provinsi Sumsel sejumlah 1000 responden. Dengan komposisi 60% adalah pelajar SMA dan 40% lainnya adalah anak-anak yang tidak mengenyam pendidikan SMA. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui opini orang-orang yang diasumsikan lebih terpelajar.
·         Kepala Dinas Pendidikan ingin mengetahui bagaimana Motivasi Kerja Kepala Sekolah di Kabupaten Kuningan yg berjumlah 1000 orang dan akan mengambil sempel 100 orang Kepala sekolah kemudian Nama-nama Kepala Sekolah disusun secara alpabetis lalu dipilih sampel per sepuluh Kepala Sekolah utk itu disusun nomor dari 1 sampai 10 lalu diundi utk memilih satu angka jika angka lima yg keluar maka sampel adl nomor 5 15 25 35 dan seterus sampai diperoleh jumlah sampel yg dikehendaki.
·         Jumlah unit dalam populasi sebesar 200 unit, dan besar sampel yang dikehendaki misalnya 40 unit. Berarti k= 200/40= 5. Unsur pertama dapat dipilih secara random dari nomor urut 1 – 5. Jika yang terpilih adalah unit dengan nomor urut 3, unit-unit sampel berikutnya adalah (3+5)= 8, (3 + 10) = 13, (3 + 15) + 18, (3 + 20) = 23, dan seterusnya, sehingga diperoleh unit sampel sebanyak 40 unit.

3         Stratifikasi.
Pengambilan sampel acak Misalnya, kita ingin meneliti gaya penutur bahasa di Sulawesi Selatan. Populasinya adalah semua orang di Sulawesi Selatan yang sudah lancar berbicara. Jelas bahwa populasi tidak homogen, karena di Sulawesi Selatan terdapat lima jenis bahasa dengan gaya penuturan yang berbeda‑beda. Untuk itu, populasi dibagi‑bagi menjadi lima sub‑populasi, yaitu sub‑populasi Bugis, sub‑populasi Makassar, sub‑populasi Mandar, sub‑populasi Tator, dan sub‑populasi Makassar (campuran). Kemudian ditetapkan ukuran sampel untuk masing‑masing sub‑populasi, boleh proporsional boleh juga tidak. Jika tidak proporsional, misalnya dapat diambil 100 orang untuk setiap sub‑populasi, sehingga diperoleh 500 orang yang akan menjadi sampel penelitian. Pengambilan 100 orang dari setiap sub‑populasi tersebut dilakukan secara random.sampel pada setiap strata.
Contohnya :
·         Pengambilan 100 orang dari setiap sub‑populasi tersebut dilakukan secara random.Misalnya, kita ingin meneliti gaya penutur bahasa di Sulawesi Selatan. Populasinya adalah semua orang di Sulawesi Selatan yang sudah lancar berbicara. Jelas bahwa populasi tidak homogen, karena di Sulawesi Selatan terdapat lima jenis bahasa dengan gaya penuturan yang berbeda beda. Untuk itu, populasi dibagi bagi menjadi lima sub populasi, yaitu sub populasi Bugis, sub populasi Makassar, sub populasi Mandar, sub populasi Tator, dan sub populasi Makassar (campuran). Kemudian ditetapkan ukuran sampel untuk masing masing sub populasi, boleh proporsional boleh juga tidak. Jika tidak proporsional, misalnya dapat diambil 100 orang untuk setiap sub populasi, sehingga diperoleh 500 orang yang akan menjadi sampel penelitian.
·         Suatu penelitian dilakukan di Yogyakarta tentang kepatuhan bidan melaksanakan pecegahan  infeksi. Yang di anggap sebagai populasi adalah semua bidan yang berada di rumah sakit swasta atau pemerintah. Jika seluruh bidan yang bekerja di DIY ada 200sedangkan sampel yang di butuhkan sebesar 20 bagaimana cara memilih 20 bidan dari 200 bidan yang ada diwilayah kerja provinsi DIY? Langkah penyelesaian.
-. Menentukan Populasi.
-. Melakukan alokasi sampel. Dengan cara memisahkan berdasarkan karakterisitik sampel. Dalm kasus ini di kategorikan menjadi rumah sakit tipe A, tipe B, tipe C dan tipe D.
-. Menetapkan jumlah sampel untuk setiap sub-klaster.Dimana untuk setiap subklaster terambil sampel.
-. Melakukan acak untuk setiap subklaster.
·         Seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadapkebijakan perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harusterdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Dengan teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka dia akan memperoleh manajer diketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas, manajer menengah dan manajer bawah.Dari setiap stratum tersebut dipilih sampel secara acak.

4         Cluster.
Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Cara seperti ini baik sekali untuk dilakukan apabila tak terdapat atau sulit menentukan/menemukan kerangka sampel meski dapat juga dilakukan pada populasi yg kerangka sampel sudah ada.Contohnya :
·         Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan ingin mengetahui bagaimana Sikap Guru SLTP terhadap Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) besar sampel adalah 300 orang kemudian ditentukan Cluster misal sekolah Jumlah SLTP sebanyak 66 Sekolah dengan rata-rata jumlah Guru 50 orang maka jumlah cluster yang diambil adalah300 : 50 = 6 kemudian dipilih secara acak enam Sekolah dan dari enam sekolah ini dipilih secara acak 50 orang Guru sebagai anggota sampel.
·         Peneliti ingin meneliti karakteristik penduduk Desa Bojongsalam. Desa ini terdiri dari 12 RW. Dari daftar RW dipilih secara random 3 RW. Semua anggota pada 3 RW itu dijadikan sampel. Jika pada setiap RW dipilih hanya 4 RT saja secara random, maka kita melakukan sampel klaster banyak tahap.
·         Seorang peneliti hendak melakukan studi pada populasi yang jumlahnya 4.000 guru dalam 100 sekolah yang ada. Sampel yang diinginkan adalah 400 orang. Cara yang digunakan adalah teknik sampel secara klaster dengan sekolah sebagai dasar penentuan logis klaster yang ada. Bagaimanakah langkah menentukan melakukan sampel klaster banyak tahap.sampel tersebut? Jawabannya adalah Total populasi adalah 4.000 orang. Jumlah sampel yang diinginkan 400 orang. Dasar logis klaster adalah sekolah yang jumlahnya ada 100. Dalam populasi, setiap sekolah adalah 4.000/100 = 40 guru setiap sekolah. Jumlah klaster yang ada adalah 400/40 = 10. Oleh karena itu, 10 sekolah di antara 100 sekolah dipilih secara random. Jadi, semua guru yang ada dalam 10 sekolah sama dengan jumlah sampel yang diinginkan.

Populasi Terbatas :
Populasi terbatas mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Contoh Soal dari Populasi terbatas adalah :
Diterapkan jika rasio n/N lebih besar dari 0,05. Perusahaan Dian menjual kue sebanyak 500 buah dari berbagai ukuran dan harga. Rata-rata kue yang terjual per kotaknya sebesar Rp 35.000 dengan simpangan baku Rp 15.000. Jika diambil sampel sebanyak 60 buah yang dibeli konsumennya, berapa probabilita rata-rata harga kue dari 60 konsumen tersebut harganya :
a.     Minimum Rp 40.000
b.    Antara Rp 30.000 dan Rp 40.000
Jawab :
Diket : μ = 35.000
        σ = 15.000
        n = 60
N = 500
n/N = 60/ 500 = 0,12
        = 15.000/60 x (500-60)/(500-1)
= 1936,49 x 0,94 = 1820,30

a.        P (x ≥ 40.000)
Z = x  - μ = 40.000 – 35.000 = 2,75 ---------- = 0,4970
σx           1820,30
LDYD = 0,5 – 0,4970 = 0.003
b.       P ( 30.000 < x < 40.000)
Z1 = x  - μ = 30.000 – 35.000 = -2,75---------- = 0,4970
σx                 1820,30
Z2 = x  - μ = 40.000 – 35.000 = 2,75 ---------- = 0,4970
                σx           1820,30

LDYD = 0,4970 + 0,4790 = 0,247

Populasi TakTerbatas :
Populasi tak terbatas yaitu dimana populasi yang sumbuer datanya tak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk.Contoh soal dari populasi tak terbatas adalagh sebagai berikut.
Nilai rata-rata mahasiswa pada mata kuliah Statistika mencapai 75 dan simpangan baku 25. Telah diambil sampel sebanyak 36 mahasiswa. Tentukan berapa probabilita nilai rata-rata statistika mahasiswa tersebut :
a.        minimum 80
b.       antara 63 dan 80
Jawab :
Diket : μ = 75
        σ = 25
        n = 36
σx = σ / √n
     = 25 / √36 = 4,167
a.        P (x ≥ 80)
Z = x  - μ = 80 – 75 = 1,19---------- = 0,3830
σx     4,167
LDYD = 0,5 – 0,3830 = 0.117
b.       P ( 63 < x < 80)
Z1 = x  - μ = 63 – 75 = -2,88---------- = 0,4980
σx       4,167
Z2 = x  - μ = 80 – 75 = 1,19---------- = 0,3830
σx       4,167
LDYD = 0,4980 + 0,3830 = 0,881