Rabu, 25 Maret 2015

ELASTISITAS HARGA

               Sebelum kita memasuki ke dalam pengertian Elastisitas harga, akankah baiknya harus di mengerti apa itu Elastisitas. Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsal dari sebuah variable dengan perubahan variable lainnya. Definisi lainnya, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.  Maka elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relative dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanya perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proposional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.
               Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah pentig. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan adalah “ tindakan menaikan harga jelas akan menurunkan permintaan”.
Ada 3 konsep yang umumnya di gunakan dalam teori ekonomi mikro, yaitu :
1.      Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand).
Maksudnya adalah derajat kepekaan/respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbandingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun dan sebaliknya.
2.      Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand ).
Yang dimaksud adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer dan juga pendapatan. Permintaan terhadapa harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang. Elastisitas silang merupakan presntase perubahan permintaan dari barang X dibagi persentase perubahan harga dari barang Y. apabila X dan Y bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatife. Contoh : kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. Dan apabila barang lain tersebut bersifat subsitusi  ( pengganti) maka tanda elastisitas silangknya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya.
3.       Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand).
adalah Suatu perubahan (peningkatan / penurunan) daripada pendapatan konsumen akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Elastisitas harga :
1.      Tingkat Subtitusi : makin sulit mencari subtitusi suatu barang, permintaan makin inelastic.
2.      Jumlah pemakai : makin banyak jumlah pemakai akan suatu barang makin inelastic.
3.      Proporsi kenaikan harga terhadapa pendapatan konsumen, bila proporsi tersebut besar, maka permintaan cenderung lebih elastisitas.
4.      Jangka Waktu : jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap elastisitas harga.

Kesimpulan :

Jadi kesimpulan yang kita dapat adalah Elastisitas harga merupakan konsep yang sangat penting untuk dapat dipahami di dalam bidang ekonomi. Elastisitas harga mempunyai konsep yang bagus untuk dipakai menganalisis ekonomi. Seperti menganalisis permintaan, penawaran, maupun distribusi kemakmuran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar