Senin, 23 November 2015

PARADIGMA

Definisi Paradigma :

Paradigma Secara etimologis paradigma berarti model teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir. Sedangkan secara terminologis paradigma berarti pandangan mendasar para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan. Jadi,paradigma adalah ilmu pengetahuan  model atau kerangka berpikir beberapa komunitas ilmuan tentang gejala-gejala dengan pendekatan fragmentarisme yang cenderung terspesialisasi berdasarkan langkah-langkah ilmiah menurut bidangnya masing-masing.

 Unsur – Unsur Paradigma :
Ahimsa-Putra mengajukan sebuah alternatif pemikiran mengenai unsur-unsur yang harus dimiliki oleh paradigma dalam ilmu sosial-budaya yang terdiri dari sembilan unsur yang mengemuka dalam dua jenis, yaitu implisit dan eksplisit. Unsur paradigma implisit adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh sebuah paradigma (pendekatan) dalam ilmu sosial-budaya yang tidak selalu tampak secara jelas dan nyata (tersirat) di permukaan sebagaimana halnya unsur-unsur eksplisit.  Meskipun unsur-unsur implisit tidak selalu terlihat dalam sebuah paradigma, tetapi ia mempengaruhi atau berhubungan erat dengan unsur-unsur ekspisit. Adapun tiga unsur paradigma implisit tersebut adalah asumsi dasar, model dan nilai-nilai. Asumsi dasar adalah anggapan atau pendapat yang menjadi titik tolak seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya, dan model adalah jenis atau variasi yang akan digunakan peneliti dalam melakukan kajiannya, sedangkan nilai-nilai adalah tinjauan yang berhubungan dengan inti yang akan didapatkan dari penelitian tersebut. Ketiga unsur implisit ini dalam penerapannya akan mempengaruhi unsur-unsur eksplisit sebuah paradigma nantinya.
Sebagaimana telah disinggung sedikit di atas bahwa unsur implisit akan mempengaruhi atau berhubungan dengan unsur eksplisit, maka pada bagian ini akan dikemukakan salah satu contoh yang menguatkan pernyataan ini. Salah satu unsur implisit adalah asumsi dasar yang akan berhubungan dengan salah satu unsur eksplisit, yaitu masalah yang ingin diselesaikan. Sebagai contoh, asumsi dasar yang akan menjadi titik tolak penelitian yang akan dilakukan adalah “orang Jawa rajin dan ulet dalam bekerja”, maka dengan pernyataan seperti ini akan berpengaruh terhadap masalah yang ingin diselesaikan. Dengan demikian berdasarkan asumsi dasar di atas, maka masalah yang ingin diselesaikan atau diketahui nanti dalam penelitian tersebut adalah “kenapa orang Jawa dikenal rajin dan ulet dalam bekerja” dan “apakah faktor yang menyebabkan orang Jawa rajin dan ulet dalam bekerja” serta masih banyak pertanyaan yang ingin diketahui dalam penelitian tersebut untuk dapat mengetahui adanya asumsi atau pernyataan dasar tersebut di atas. Dengan begitu, terbukti bahwa unsur implisit meskipun terkadang tidak tampak secara jelas dan nyata dikemukakan dalam penelitian tetapi sangat berpengaruh atau berhubungan dengan unsur-unsur lainnya dalam unsur eksplisit.

Unsur – Unsur Paradigma lainnya :

Asumsi / anggapan dasar :
 Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar orang lain diterima sebagai kebenaran. Dari contoh kehidupan sehari-hari orang yang berkata bahwa orang yang banyak makan akan menjadi gemuk. Yang ada dibalik ucapan itu adalah suatu anggapan bahwa semua yang dimakan orang tentu dapat dicerna, kemudian berubah menjadi otot dan lemak. Inilah sebabnya maka orang menjadi gemuk.
Jadi anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya dalam pembuatan anggapan dasar yang harus diperhatikan adalah:
1) Membaca buku
2) Mendengarkan berita
3) Berkunjung ke tempat obyek penelitian
4) Dengan mengadakan abstraksi.
Manfaat dalam pembuatan anggapan dasar adalah
1) ada pijakan berfikir yang kokoh
2) untuk mempertegas variable
3) guna menentukan dan merumuskan hipotesis

 NILAI LOCALITAS :

Subjektivitas :
Merupakan gambaran dari suatu peristiwa yang sudah terjadi berdasarkan pandangan seseorang yang dipengaruhi oleh nilai-nilai yang melingkupinya.

 Objektivitas :
Merupakan adalah suatu sikap yang mengusahakan untuk memperoleh suatu kebenaran yang apa adanya mengenai objek yang diamati oleh manusia tanpa melibatkan perasaan atau tafsiran terhadap objek tersebut.

Lokalitas :
Secara etimologis berasal dari kata Latin, locus (untuk pluralnya ditulis loci) yang berarti tempat, posisi atau sesuatu yang menunjuk pada bagian yang lebih spesifik.

Model :
Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.

 Masalah yang diteliti atau dikaji :
Penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan berarti untum memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.  Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. Dari semua uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap suatu masalah. 

konsep-konsep pokok :
 Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.

 MODEL PENELITIAN :

Metode Penelitian Kualitatif :
Metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

 Metode Penelitian Kuantitatif :
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

Metode Analisis
 Suatu proses penelitian pengkajian terhadap suatu objek hingga menemukan hasil dari suatu proses awal dan akhir penelitian tersebut.

 Hasil Analisis.
Merupakan hasil dari proses terhadap pengkajian yang sebelumnya sudah kita analisis.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa paradigma memiliki unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lainnya sebelum dapat terjadinya paradigm pada diri kita sendiri atau orang lain.





Minggu, 25 Oktober 2015

iLMU dan Pengetahuan

ILMU, PENGETAHUAN DAN BAHASA :
Menurut bahasa, arti kata ilmu berasal dari bahasa Arab (ilm), bahasa Latin (science) yang berarti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan ilmu dan pengetahuan yaitu : Secara umum, Pengertian Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis dan verifikatif. Sedangkan pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum bisa disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.

Ontologi :
merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan antara penampakandengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri).

Pengertian Epistemologi:
Epistemologi atau teori pengetahuan adalah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan linkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian dan dasar-dasarnya serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
Mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuasaan pengenalannya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya para filosof pra Sokrates, yaitu filosof pertama di alam tradisi Barat, tidak memberikan perhatian pada cabang filsafat ini sebab mereka memusatkan perhatian, terutama pada alam dan kemungkinan perubahan, sehingga mereka kerap dijuluki filosof alam.
Metode ernpiris yang tela:n dibuka oleh Aristoteles mendapat sambutan yang besar pada Zaman Renaisans dengan tokoh utamanya Francis Bacon (1561-1626). Dua di antara karya-karyanya yang menonjol adalah The Advancement of Learning dan Novum Organum (organum baru).
Fisafat Bacon mempunyai peran penting dalam metode Irrduksi dan sistematis menurut dasar filsafatnya sepenuhnya bersifat praktis, yaitu untuk memberi kekuasaan pada manusia atas alam melalui peyelidikan ilmiah. mam. Karena itu usaha yang ia lakukan pertama kali adalah menegaskan tujuan pengetahuan. Menurutnya, pengetahuan tidak akan mengalami perkembangan, dan tidak akan bermakna kecuali ia mernpunyai kekuatan yang dapat membantu meraih kehidupan yang lebih baik.
Sikap khas Bacon mengenai ciri dan tugas filsafat tampak paling mencolok dalam Novum Organum. Pengetahuan dan kuasa manusia satu sama lain, menurutnya alam tidak dapat dikuasai kecuali dengan jalan menaatinya, agar dapat taat pada alam. Manusia perlu mengenalnya terlebih dahuku dan untuk mengetahui alam diperlukan observasi. Pengetahuan, penjelasan. dan pembuktian.
Umat manusia ingin menguasai alam tetapi menurut Bacon, keinginan itu tidak tercapai sampai pada zamannya hidup, hal ini karena ilmu-imu pengetahuan berdaya guna dalam mencapai hasilnya, sementara logika tidak dapat digunakan untuk mendirikan dan membangun ilmu pengetanuan. Bahkan, Bacon meganggap logika lebih cocok untuk melestarikan kesalahan dan kesesatan yang ada ketimbang mengejar menentukan kebenaran.

Kegunaan Aksiologi  Terhadap Tujuan Ilmu Pengetahuan
Berkenaan dengan nilai guna ilmu, baik itu ilmu umum maupun ilmu agama, tak dapat dibantah lagi bahwa kedua ilmu itu sangat bermanfaat bagi seluruh umat manusia, dengan ilmu sesorang dapat mengubah wajah dunia.
Nilai kegunaan ilmu, untuk mengetahui kegunaan filsafat ilmu atau untuk apa filsafat ilmu itu digunakan, kita dapat memulainya dengan melihat filsafat sebagai tiga hal, yaitu:
1.      Filsafat sebagai kumpulan teori digunakan memahami dan mereaksi dunia pemikiran.
Jika seseorang hendak ikut membentuk dunia atau ikut mendukung suatu ide yang membentuk suatu dunia, atau hendak menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem ekonomi, atau sistem politik, maka sebaiknya mempelajari teori-teori filsafatnya. Inilah kegunaan mempelajari teori-teori filsafat ilmu.
2.      Filsafat sebagai pandangan hidup.
Filsafat dalam posisi yang kedua ini semua teori ajarannya diterima kebenaranya dan dilaksanakan dalam kehidupan. Filsafat ilmu sebagai pandangan hidup gunanya ialah untuk petunjuk dalam menjalani kehidupan.
3.      Filsafat sebagai metodologi dalam memecahkan masalah.
Dalam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Bila ada batui didepan pintu, setiap keluar dari pintu itu kaki kita tersandung, maka batu itu masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah masalah itu dapat diselesaikan. Ada banyak cara menyelesaikan masalah, mulai dari cara yang sederhana sampai yang paling rumit. Bila cara yang digunakan amat sederhana maka biasanya masalah tidak terselesaikan secara tuntas.penyelesaian yang detail itu biasanya dapat mengungkap semua masalah yang berkembang dalam kehidupan manusia.

Menyusun Hipotesa
Apakah hipotesa itu? Ada banyak definisi hipotesa yang pada hakikatnya mengacu pada pengertian yang sama. Diantaranya ialah hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution definisi hipotesa ialah “pernyataan tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya”. (Nasution:2000)

Asal dan Fungsi Hipotesa
Hipoptesa dapat diturunkan dari teori yang berkaitan dengan masalah yang akan kita teliti. Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai harga suatu produk maka agar dapat menurunkan hipotes yang baik, sebaiknya yang bersangkutan membaca teori mengenai penentuan harga.
Hipotesa merupakan kebenaran sementara yang perlu diuji kebenarannya oleh karena itu hipotesa berfungsi sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori. Jika hipotesa sudah diuji dan membuktikan kebenaranya, maka hipotesa tersebut menjadi suatu teori. Jadi sebuah hipotesa diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian diuji kebenarannya dan pada akhirnya memunculkan teori baru.
Fungsi hipotesa menurut Menurut Prof. Dr. S. Nasution ialah sbb:
1) untuk menguji kebenaran suatu teori,
2) memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan
3) memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari.

Pertimbangan dalam Merumuskan Hipoptesa
Dalam merumuskan hipotesa peneliti perlu pertimbangan-pertimbangan diantaranya:
• Harus mengekpresikan hubungan antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesa seorang peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variable yang akan dikaji. Kedua variable tersebut adalah variable bebas dan variable tergantung. Jika variabel lebih dari dua, maka biasanya satu variable tergantung dua variabel bebas.
• Harus dinyatakan secar jelas dan tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesa harus bersifat spesifik dan mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu makna. Jika hipotesa dirumuskan secara umum, maka hipotesa tersebut tidak dapat diuji secara empiris.
• Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinka untuk diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data yang didapatkan secara empiris. Sebaiknya hipotesa jangan mencerminkan unsur-unsur moral, nilai-nilai atau sikap.


Sabtu, 13 Juni 2015

uang bank dan penciptaan uang.

uang bank dan penciptaan uang. 

A. Uang
Pengertian Uang
Uang adalah alat tukar menukar yang diterima masyarakat dan digunakan sebagai alat untuk membayar berbagai barang atau jasa secara sah.
Definisi uang menurut beberapa ahli :
1.       Rollin G. Thomas menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang diterima umum dalam pembayaran barang-barang, jasa-jasa dan pelunasan utang.
2.       A.C. Pigou menyatakan bahwa uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat penukar.
3.       DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
Fungsi Uang
Uang memiliki beberapa peranan dan fungsi. Fungsi uang dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Fungsi Asli

1.       Alat Tukar
Sebagai alat tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan. Misalnya, kita ingin membeli alat tulis untuk keperluan kuliah maka kita dapat memperolehnya dengan sejumlah uang tanpa harus melakukan barter. (Barter : kegiatan tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang / menukar barang dengan barang).
2.      Alat Satuan Hitung
Sebagai satuan hitung uang dapat digunakan untuk menghitung harga sebuah barang. Misalnya, harga sebuah televisi 14 inch Rp. 850.000,00 ini merupakan nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang. Seperti juga gram untuk menyatakan berat barang, meter untuk menyatakan panjang dan lebar suatu benda maupun liter untuk menyatakan isi.

2. Fungsi Turunan

1.      Alat penimbun kekayaan
Uang tidak hanya memberi kebebasan kepada masyarakat untuk memilih apa yang akan dibeli, tetapi juga untuk menentukan kapan kita bisa membeli barang / jasa. Uang yang kita miliki saat ini dapat kita gunakan untuk bulan depan atau tahun depan. Dengan demikian, masyarakat yang mempunyai kelebihan uang dapat menyimpan atau menimbunnya dalam bentuk tabungan atau deposito yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali untuk dibelikan barang maupun jasa. Misalnya, dengan uang kita dapat membeli peralatan tulis saat ini atau bisa menunda pembelian tersebut untuk bulan depan.
2.      Alat pemindah kekayaan
Uang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah.
3.      Alat pembayaran yang ditangguhkan
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang. Transaksi dalam perekonomian sekarang ini banyak dilakukan dengan pembayaran di kemudian hari (kredit). Sebagai alat pembayaran fungsi uang dalam contoh kegiatan sehari-hari antara lain digunakan untuk membayar rekening listrik, tagihan telepon, membayar pajak, membayar biaya pendidikan dan sebagainya.

B. Bank
Pengertian Bank
Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Pengertian bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan dengan masalah bidang keuangan.
Fungsi Bank
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman.

Pencipataan Uang.
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif. Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi, pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan memengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang.
Bank sentral bertanggung-jawab mengukur jumlah uang beredar, yang menunjukkan banyaknya uang yang ada pada suatu waktu tertentu. Jumlah uang baru yang tidak diketahui penciptaannya dapat ditunjukkan dengan cara membandingkan pengukuran-pengukuran tersebut pada waktu-waktu yang berbeda.
Perusakan atas mata uang dapat terjadi apabila uang logam dileburkan untuk mendapatkan kembali kandungan logam mulianya. Tindakan ini memperoleh insentif bila ternyata nilai logam yang didapat melebihi nilai nominal uang logam, atau ketika pencetaknya menarik kembali jaminan atas keamanannya.



Kapasitas Produksi dan Kesempatan Kerja

Analisis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana.

Kapasitas Produksi dan Kesempatan Kerja.
    Dalam teori Nopirin, inflasi terbagi tiga dalam waktu yang berbeda yaitu inflasi rendah yang kurang dari 10%, inflasi menengah yang cukup besar, dan inflasi tinggi disini harga-harga akan naik hingga 5 atau 6 kali lipat. Waktu inflasi rendah ini laju inflasi berjalan secara lambat, dengan presentasi yang kecil, dan jangka waktu yg lama, dalam inflasi menengah laju inflasi biasanya meningkat secara periodik dari waktu ke waktu, dan inflasi tinggi biasanya jarang terjadi, jika terjadi dikarenakan perang besar yang menyebabkan pemerintah membiayai struktur anggaran belanja atau ditutup dengan mencetak uang

         Inflasi merupakan suatu proses kenaikan harga-harga dalam suatu perekonomian secara terus menerus dikarenakan konsumsi masyarakat yang meningkat, terjadinya likuiditas pada sektor industri dan pasar, dan adanya hambatan dalam distribusi barang. Inflasi
adalah dimana suatu permintaan masyarakat melebihi jumlah barang yang tersedia disaat inilah harga-harga akan naik. Jika permintaan meningkat dan persediaan tidak mencukupi untuk itu maka harga nya akan meningkat, hal ini akan memungkinkan pihak-pihak yang menginginkan barang-barang terssebut akan berusaha memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi hal ini akan mengakibakan meningkatnya jumlah uang yang beredar, proses ini akan berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari masyarakat telah melebihi jumlah output yang dihasilkan oleh masyarakat.

        Dengan terjadinya inflasi maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen harus meningkatkan outpu dengan cara kapasitas produksinya menginput tenaga kerja, maka akan ada banyak kesempatan kerja. Tingkat inflasi akan berpengaruh negatif terhadap kesempatan kerja atau rendahnya kesempatan kerja yang ada, jika inflasi yang terjadi pada harga-harga secara umum, hal ini akan meningkatkan bunga pinjaman dengan tingkat bunga yg tinggi akan mengurangi investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan yang produktif, karena rendahnya investasi.

         Inflasi menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan, penurunan dalam efisiensi ekonomi dalam hal ini inflasi menyebabkan investasi terfokus pada modal, dan mengabaikan padat karya sehingga meningkatkan jumlah pengangguran, dan juga menyebabkan perubahan-perubahan didalam output dan kesempatan kerja dengan memotivasi perusahaan agar menyesuaikan output saat terjadi inflasi.
         Dalam penelitian Hutagakung & Sentosa (2013) jika tingkat pengangguran sangat tinggi maka inflasi yang diinginkan rendah ini diakibatkan oleh adanya perbedaan kurva philips yang terjaditrade off (tidak ada) antara inflasi yang rendah atau pengangguranyang rendah, sedangkan jika tingkat pengangguran relatif rendah maka tingkat inflasi yang diinginkan tinggi.
        Ketersediaan kesempatan kerja juga dipengaruhi oleh angkatan kerja terdidik yang menganggur. Dalam perekonomian investasi dalam pendidikan tidaklah sedikit ini merupakan pemborosan nasional jika angkatan kerja menganggur, mka terjadilah pemborosan waktu, biaya dan energi.

         Perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja, kesempatan kerja terjadi karena adanya suatu perusahaan atau instansi yang memakai para tenaga kerja angkatan kerja, jika output meningkat maka kesempatan kerja juga akan meningkat hal ini merupakan faktor terpenting dalam proses produksi. Dalam hal ini diperlukannya kebijakan ekonomi untuk memperluas kesempatan kerja. Dan jika terjadi kelebihan pekerja tidak akan menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi bahwa karena dengan asumsi perpindahan tenaga kerja dari sektor tradisional ke modern berjalan lancar dan tidak terjadi terlalu banyak, maka hal ini adalah modal untuk mengakumulasi pendapatan. Dalam masalah mengisi kesempatan kerja yang tersedia diperlukannya sumber daya manusia yang berkualitas dan berkarakteristik untuk menghasilkan barang dan jasa hal ini diwujudkannya dengan adanya masyarakat madani.
        Pengangguran terjadi karena adanya penganggur yang ingin mencari pekerjaan yang lebih baik lagi, merosotnya kegiatan ekonomi karena permintaan agregat menurun dan penawaran meningkat, adanya struktur kegiatan ekonomi, dan adanya penggantian tenaga manusia oleh mesin-mesin dan bahan kimia. Pengangguran tercipta karena adanya lowongan pekerjaan lebih rendah dari tenaga kerja, jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih banyak dari yang diperlukan, penganggur juga terdapat disektor pertanian dan perikanan akibat musim, dan adanya tenaga kerja yang bekerja secara tidak penuh atau jauh dari jam yang normal.
       Hal-hal tersebut terjadi dikarenakan keterbatasan jumlah lapangan kerja, keterbatasan kemampuan yang dimiliki pencari kerja karena tidak memenuhi syarat kemampuan dan ketrampilan yang diperlukan, keterbatasan informasi, tidak meratanya lapangan kerja, kebijakan pemerintah yang tidak tepat, dan rendahnya upaya pemerintah untuk melakukakan pelatihan kerja guna meningkatkan kemampuan pekerja.
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian menurut Nanga (2005:248) sebagai berikut :

1.      Inflasi dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan pendapatan. Hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan ekonomi dari anggota masyarakat, sebab kesenjangan pandapatan yang terjadi akan menyebabkan pandapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil orang lainnya jatuh.

2.      Inflasi dapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena inflasi mengalihkan investasi dari padat karya menjadi padat modal sehingga menambahkan tingkat pengangguran.

3.      Inflasi juga dapat menyebabkan perubahan-perubahan di dalam output dan kesempatan kerja, dengan cara memmotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini.

Kesempatan Kerja

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja adalah tersedianya kesempatan kerja yang luas. Berdasarkan definisi yang diperoleh dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesempatan kerja dapat diartikan sebagai lowongan kerja yang disediakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Lowongan kerja itu sendiri tergantung dari permintaan tenaga kerja oleh.

Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau suatu instansi. “Kesempatan kerja akan menampung semua tenaga kerja yang tersedia apabila lapangan pekerjaan yang tersedia mencukupi atau seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia”, (Tambunan, 2001:60). Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi perluasan kesempatan kerja antara lain : perkembangan jumlah penduduk dan angkatan kerja, pertumbuhan ekonomi dan kebijaksanaan mengenai perluasan kesempatan kerja itu sendiri. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting disamping sumber alam, modal dan teknologi. Tenaga kerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan, yaitu sebagai pelaku pembangunan. Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang begitu nyata dan dekat dengan lingkungan kita. Bahkan, masalah ketenagakerjaan dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang ekonomi maupun nonekonomi. Tingkat pengangguran yang tinggi menyebabkan rendahnya pendapatan yang selanjutnya memicu munculnya kemiskinan. 


Sumber : http://dirumahkardus.blogspot.com/2015/06/kapasitas-produksi-dan-kesempatan-kerja.html

Rabu, 10 Juni 2015

Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup Sederhana



Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian tertutup 

1. Analisis pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sector.
Pertumbuhan perekonomian di dalam suatu negara sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di indonesia sekarang ini berbeda saat zaman orde baru. Saat Zaman orde baru pertumbuhan ekonomi mungkin lebih baik, karena pada zaman itu terdapat sedikit partai dibandingkan dengan zaman sekarang yang memiliki banyak partai. Akibat terlalu banyaknya jumlah partai yang ada, sehingga para investor asing tidak lagi menanam sahamnya di Indonesia, karena selalu dimintai untuk mendanai konfoi partai tersebut. Padahal saham asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi negara. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran sangat erat hubungannya. Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran. Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus. Tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara.
Kecenderungan untuk Konsumsi dan menabung :
Konsumsi merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Mengapa kita harus memahami konsumsi? Membahas konsumsi sangat penting untuk analisis ekonomi jangka panjang maupun jangka pendek suatu negara. Secara agregat, konsumsi merupakan penjumlahan dari pengel;uaran seluruh rumah tangga yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan mengetahui total pengeluaran suatu perekonomian, maka akan dapat diketahui beberapa masalah penting yang muncul dalam perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya dalam suatu perekonomian , masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, kita dapat menganalisis dan menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi :
Kita telah mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi individu, antara lain pendapatan yang diterima, tingkat harga, selera. Kali ini, kita akan mencoba membahasnya dari segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif.
Untuk memahami hubungannya perlu mengetahui kecenderungan mengonsumsi dan kecenderungan menabung.

1.      Kecenderungan Mengonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan ini dibedakan menjadi kecenderungan mengonsumsi marginal dan kecenderungan mengonsumsi rata-rata. Kecenderungan mengonsumsi marginal atau marginal propensity to consume (MPC) adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi  yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata atau average propensity to consume (APC) adalah perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel saat konsumsi itu dilakukan (Yd).
 2. Kecenderungan Menabung (Propensity to Save)
Kecenderungan menabung juga dibedakan menjadi kecenderungan menabung marginal atau marginal propensity to save (MPS) dan kecenderungan menabung rata-rata atau average propensity to save(APS). Kecenderungan menabung marginal adalah perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposibel .
Kecenderungan menabung rata-rata atau average propensity to save (APS) adalah perbandingan antara jumlah tabungan dengan jumlah pendapatan dipsosibel.



Angka-Angka Pengganda :
Multiplier atau angka pengganda membarikan gambaran tentang intensitas hubungan kasual antara sebuah variable tertentu dengan pendapatan nasional. Apabila angka pengganda tersebut menunjukkan angka yang tinggi, maka ini berarti bahwa perusahaan yang terjadi pada variable tersebut akan besar pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan nasional, begitu pula sebaliknya.
Dalam perkonomian tertutup deengan adanya tindakan fiscal, kita mengenal 5 macam angka pangganda plus 1 angka pengganda konsumsi, apabila kita menginginkannya. Ke-6 angkapengganda tersebut adalah:
1.          Angka Pengganda Investasi
Apabila investasi dibawah dari sebesar I pertahun menjadi sebesar ( I + ∆I ) pertahun, akan mengakibatkan pendapatan nasional equilibrium berubah dari semula Y pertahun menjadi sebesar ( Y + ∆Y ) pertahun maka :
Sebelum adanya perubahan investasi :
Y = Co + bTr – bTx + I +G
                    1 – b
Sesudah adanya perubahan investasi :
Y + ∆Y = Co + bTr – bTx + (I + ∆I) + G
       1 – b
Y + ∆Y = co + bTr – bTx + I + G    +   ∆I
                        1 – b                        1 – b 
Y + ∆Y = Y +   ∆I
                    1 – b
∆Y = ∆I
        1 – b
∆Y =   1
∆I    1 – b
kI = ∆Y =   1
       ∆I    1 – b

2.          Angka Pengganda Konsumsi.
Angka pengganda konsumsi yang dapat kita persoalkan disini yaitu multiplier daripada nilai ‘Co’ sajalah yang dapat kita jumpai hubungannya yang tetap dengan perubahan tingkat pendapatan nasional equilibrium yang diakibatkan oleh adanya perubahan nilai ‘Co’ tersebut, sedangkan hubungan antara perubahan nilai ‘b’ dengan perubanahan pendapatan nasional yang diakibatkan sifatnya tidak pasti, sebab sangat tergantung krpada besarnya jumlah pengeluaran konsumsi pada tingkat pendapatan sebesar nol (Co), besarnya invesatasi, besarnya konsumsi pemerintah, besarnya transfer pemerintah dan besarnya pajak.
Angka pengganda konsumsi :
Kc = ∆Y =  1
                  ∆Co    1-b

3.          Angka Pengganda Pengeluaran Konsumsi Pemerintah.
Oleh karena ‘government expenditure’ biasa juga disebuut ‘goverment purchase’ maka angka pengganda pengeluaran biasa juga disebut ‘goverment purchase mulitiplier’.

Angka pengganda pengeluaran konsumsi pemerintah:
KG = ∆Y / ∆G = 1 / 1 – b

Angka pengganda transfer pemerintah:
kTr = ∆Y/ ∆Tr = b / 1-b

4.          Angka Pengganda Pajak
Angka pengganda pajak mempunyai tanda negative dengan negatifnya angka pengganda pajak berarti bertambahnya jumlah pajak yang dipungut oleh pemerintah akan mengakibatkan menurunnya tingkat pendapatan nasional equilibrium begitu pula sebaliknya.
Negatifnya angka pengganda pajak dapat kita uraikan sebagai berikut:
Tx naik -> Yd turun ( pada tingkat pendapatan nasional yg sama) -> C turun -> Y turun
Sebaliknya.
Tx turun -> Yd naik (pada tingkat pendapatan nasional yang sama) -> C naik -> Y naik diikuti oleh pengeluaran konsumsi, demikian seterusnya saampai dicapai pendapatan nasional equilibrium yang baru.

Angka Pengganda Pajak
kTx = ∆Y / ∆Tx = -b/1-b

5.          Angka Pengganda Anggaran Belanja yang Seimbang.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, dalam memperbesar pengeluaran onsumsi pemerintah, pemerintah mungkin perlu menggunakan cara membelanjai tambahan
goverment expenditure’ tersebut dengan memperbesar hasil pungutan pajak.
Angka pengganda anggaran belanja yang seimbang besarnya lebih dari nol, ini mempunyai arti bahwa bertambahnya pengeluaran konsumsi pemerintah yang dibarengi bertambahnya pajak dengan jumlah yang sama akan mengakibatkan, meningkatnya tingkat pendapatan nasional, begitu pula sebaliknya.

Angka pengganda anggaran belanja yang seimbang (balanced budget multiplier);
Sebelum adanya perubahan pengeluaran pemerintah dan perubahan pajak:

Y = Co + bTr – bTx + I + G
                1 –b

Sesudah adanya perubahan pengeluaran konsumsi pemerintah disertai perubahan pajak:
Y + ∆Y = Co + bTr – b(Tx + ∆Tx) + I + (G+∆G)
                        1-b
Oleh karena ∆Tx = ∆G, maka :
Y + ∆Y = Co + bTr – b(Tx + ∆Tx) + I + (G+∆G)
                        1-b
Y + ∆Y = Co + bTr – bTx + b ∆G + I + G +∆G
                        1-b
Y + ∆Y = Co + bTr – bTx + I + G    +  -b ∆G + ∆G
                            1-b                           1-b
Y + ∆Y = Y +   -b ∆G + ∆G
                        1-b
∆Y = -b ∆G + ∆G          =  ( 1 – b ) ∆G
            1-b                           1-b
∆Y/∆G   = 1-b    = 1
                 1-b
kB =   ∆Y      = 1
        ∆G = ∆Tx
Atau
kB = KG + KTx =  1   +  -b
                          1-b     1-b
                        = 1-b   = 1
                           1-b
Ini berarti :
KB = 1