Rabu, 06 Mei 2015

THE FLOWCHART

Profile Band the Flowchart.

       The Flowchart terbentuk pada tanggal 18 Febuary 2015 oleh 5 anak remaja yang terdiri dari Dianto, Koy, Bintang, Ical, dan Lutfi. bermula dari dianto dan koy yang ingin membuat sebuah konsep yang berbeda dengan menyatukan dua vocal tunggal sekaligus di dalam satu band dengan karakter suara yang berbeda namun tidak menghilangkan nuansa Pop Punk didalam musicnya, dan sepakatlah untuk membentuk band ini. Nama The Flowchart  sendiri di ambil dari kata flowchart yang mempunyai makna sebagai gambaran langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah, dan nama ini lah yang memotivasi mereka sebagai pacuan untuk memulai melangkah dan meraih mimpi dengan apa yang telah dijalani dimana baik buruknya suatu masalah, pasti akan terselesaikan.
         The Flowchart memulai karirnya  dengan mengeluarkan single tentang persahabatan yang berjudul "Takan Terlupa" untuk suatu gebrakan awal, dimana lagu ini menceritakan tentang perjalanan mereka yang notabane personilnya adalah teman satu kampusnya, lagu ini mempunyai pesan tersendiri untuk teman-teman kelasnya yang bahwasannya perpisahan bukanlah akhir dari segalanya.
          Dan kini merekapun sedang disibukan dalam proses album pertamanya yang issue nya bertajuk "Kita, Dia, dan Mereka", Album ini menceritakan seputar kehidupan mereka. dan untuk konsep lirik yang diberikan dalam setiap lagunya di antaranya tentang cinta, sakit hati, dan persahabatan. Album ini akan  Realese diperkirakan Bulan November 2015, dengan sembilan lagu siap saji.

Minggu, 03 Mei 2015

Network Troubleshooting

Network Troubleshooting

           Sebelum kita melakukan troubleshooting pada jaringan dan menggunakan beberapa toolnya (alat software/hardware), ada baiknya kita memahami apa itu Network Troubleshooting. Network troubleshooting dapat diartikan sebagai cara atau teknik mengenal (recognizing) dan mendiagnosa (diagnosing) masalah-masalah jaringan dengan tujuan untuk menjaga agar jaringan kita tetap berjalan dengan normal. Sebagai seorang administrator jaringan, teknisi jaringan, dan spesialis jaringan, perhatian utama kita adalah memelihara
konektivitas dari semua perangkat jaringan (dalam sebuah proses biasanya kita sebut fault management). Kita juga secara rutin dan berkelanjutan haruslah mengevaluasi dan meningkatkan kinerja jaringan. Karena terkadang masalah-masalah jaringan yang serius dapat mengindikasikan masalah kinerja dari sebuah jaringan sehingga dengan perhatian yang lebih serius dapat membantu kita mengetahuinya lebih dini sebelum menjadi masalah yang lebih serius.

           Network troubleshooting yang akan kita lakukan adalah berbasiskan pada layananlayanan
di TCP/IP atau Internet. Beberapa alat troubleshooting untuk software yang digunakan berbasiskan pada platform sistem operasi (OS) Linux dan Windows. Hal-hal yang sering terjadi dalam jaringan di antaranya adalah:

1. Masalah Konektivitas
Masalah konekvitas terjadi ketika suatu end stations (seperti komputer, hub/switch, router) tidak dapat berkomunikasi satu sama lain baik di lingkungan jaringan LAN (local area network) maupun WAN (wide area network). Menggunakan alat-alat manajemen berupa software maupun hardware, kita sering dapat mengatasinya bahkan sebelum pengguna lainnya mendapat peringatan. Masalah konektivitas meliputi:

a. Kehilangan Konektivitas (Loss of connectivity ) 
- Ketika para pengguna tidak dapat
mengakses jaringan kita maka keefektifan organisasi Anda adalah lemah sehingga Anda harus dengan segera memperbaikinya.
b. Konektivitas terputus-putus atau tidak stabil (Intermittent connectivity) 
– Kendati para pengguna memiliki akses ke sumber daya jaringan beberapa kali tetapi mereka kadangkala masih menghadapi koneksi jaringan yang 'mati' (periods of downtime). Masalah konektivitas yang terputus-putus dapat mengindikasikan bahwa jaringan kita berada pada ambang kerusakan yang lebih parah. Jika konektivitas tidak menentu (aneh) segeralah kita melakukan pengamatan dan penyelidikan pada masalah tersebut.
c. Masalah Timeout - Timeouts menyebabkan kehilangan konektivitas (loss of connectivity)
tetapi lebih sering dihubungkan dengan kinerja jaringan yang buruk.

2. Masalah Kinerja Jaringan
          Jaringan kita memiliki masalah kinerja ketika ia tidak dapat beroperasi secara efektif. Sebagai contoh, waktu respon jaringan yang lambat, jaringan tidak stabil seperti biasanya, dan para pengguna banyak yang mengeluh bahwa jaringan melayani pekerjaan mereka lebih ama. Beberapa masalah kinerja yang bersifat sewaktu-waktu muncul seperti duplikasi alamat dan laju utilisasi jaringan yang selalu konsisten tinggi dapat saja terjadi.
          Jika Anda secara teratur dapat memeriksa jaringan untuk masalah kinerja, Anda dapat
memperpanjang fungsi konfigurasi jaringan yang ada dan merencanakan peningkatan
kualitas jaringan dibandingkan harus menunggu akibat atau dampak dari masalah tersebut
terhadap produktivitas pengguna.

2 Jaringan Berjalan Lambat

Ketika telah berhasil menginstall jaringan baru atau memperluas konfigurasi jaringan yang ada, Anda pasti menginginkan dan berharap komunikasi yang terjadi berlangsung cepat, berlari seperi cheetah: Tetapi, ternyata apa yang telah Anda lakukan terjadi tidak seperti yang Anda bayangkan. Komunikasi dalam jaringan berlangsung sangat lambat bahkan seolah-olah mati perlahan mirip seperti jalannya seekor ulat
atau sebuah traktor :)

Tips:
Jika jaringan Anda berbasis TCP/IP dan berjalan cepat di satu arah sementara lambat di arah yang lain,
kemungkinan masalahnya terletak pada Registry komputer.

Troubleshooting atau Cara Penanganannya:
           Untuk melihat kejadian ini, maka Anda dapat menggunakan aplikasi NETSTAT pada Windows
untuk mengecek data statistik jaringan dengan perintah sebagai berikut:
NETSTAT

Fungsi:
● mengecek 'kesehatan' jaringan dengan menganalisa statistik jaringan.
● menampilkan koneksi TCP aktif, port-port mana saja yang digunakan, statistik
ethernet, tabel rute IP, statistik IPv4 (untuk protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan IPv6 (untuk protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6).

Penggunaan tanpa parameter hanya akan menampilkan koneksi TCP yang aktif.
Paket Ethernet (“Amplop”) dapat rusak biasanya disebabkan karena perangkat keras (hardware) yang jelek seperti:
1. NIC (Network Interface card) yang jelek/rusak
2. rusaknya terminator atau port hub
3. kabel terlalu panjang melebihi kemampuan spesifikasi teknis kabel
4. konektor T yang jelek/rusak

           Jika Anda tidak dapat memunculkan daftar komputer pada My Network Places (Windows Me/XP/Vista) atau Network Neighborhood (Windows 95/98) melalui Windows Explorer, maka silahkan cek salah satu penyebab atau cara di bawah ini:

1. Apakah fitur “Microsoft File and Printer Sharing” telah terinstall? Cek fitur ini melalui
Control Panel -> Network Connections -> Local Area Connection



2. Apakah Anda telah melakukan sharing pada file, folder, atau printer? File, folder atau printer yang di-sharing ini seharusnya akan muncul pada My Network Places atau Network Neighborhood di Windows Explorer. Pergunakanlah aplikasi PING untuk mendeteksi apakah komputer Anda terhubung ke komputer-komputer pada jaringan.

3. Apakah protokol-protokol jaringan seperti Microsoft NetBEUI, IPX (Novell Netware), atau
TCP/IP (Internet) telah terinstall? Microsoft File and Printer Sharing akan berfungsi sangat baik jika protokol Microsoft NetBEUI telah terinstall.

4. Apakah sistem Anda (komputer) berada pada Workgroup atau Domain yang sama dan memiliki nama komputer yang UNIK?
 
Pergunakanlah perintah:
● PING untuk mengecek apakah komputer kita terhubung ke komputer lain dalam
jaringan atau tidak.

hsrkom@hsrkomlinux:~$
ping google.com
PING google.com (64.233.167.99) 56(84) bytes of data.
64 bytes from google.com (64.233.167.99): icmp_seq=2 ttl=234 time=309 ms
64 bytes from google.com (64.233.167.99): icmp_seq=3 ttl=234 time=320 ms
64 bytes from google.com (64.233.167.99): icmp_seq=4 ttl=234 time=319 ms
64 bytes from google.com (64.233.167.99): icmp_seq=5 ttl=234 time=311 ms
64 bytes from google.com (64.233.167.99): icmp_seq=6 ttl=234 time=311 ms
google.
com ping statistics 6
packets transmitted, 5 received, 16% packet loss, time 5010ms
rtt min/avg/max/mdev = 309.340/314.687/320.715/4.712 ms

● NET VIEW untuk melihat daftar komputer dan sumber daya yang di-sharing pada sebuah workgroup atau domain.
Mari kita coba perintah-perintah NET VIEW berikut dan perhatikan hasilnya!

NET VIEW /domain:nama-domain [masukkan nama domain/workgroup]
NET VIEW \\nama-komputer [masukkan nama komputer yang diinginkan]

4 Berapa Alamat IP komputer saya?
Ketika ditanya oleh rekan Anda mengenai alamat IP komputer sering Anda merasa bingung bagaimana memperoleh atau mengetahuinya? Bagaimana cara mengetahuinya, terutama jika sistem jaringan Anda memperoleh IP dinamis dari server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)? Pada lingkungan OS Windows maupun OS Linux, ada beberapa cara mengetahui alamat IP, yaitu:
 
Pada Windows:
Cara I:
Lihat ikon komputer pada bagian kanan-bawah di taskbar Windowx XP. Klik kanan
dan pilih STATUS untuk melihat alamat IP komputer Anda seperti terlihat pada ilustrasi di
bawah ini:

Ikon komputer sebagai indikator koneksi jaringan
 
 
 




     Alamat IP dapat diketahui setelah Anda
     memilih tab SUPPORT dan klik DETAILS.










Cara II:
Menggunakan perintah IPCONFIG melalui prompt Windows XP dengan perintah sebagai berikut:

klik START -> pilih RUN -> ketik CMD -> selanjutnya akan muncul prompt Windows
ketikkan perintah: C:\> ipconfig [ENTER] maka akan muncul alamat IP komputer seperti
terlihat pada ilustrasi gambar berikut ini:
 
 Hasilnya:
Windows IP Configuration
Ethernet adapter Local Area Connection:
Connectionspecific
DNS Suffix . :
IP Address   . . . . . . . . . . . .  : 10.0.2.15
Subnet Mask   . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
IP Address.     . . . . . . . . . . . : fe80::a00:27ff:fe37:125%5
Default Gateway  . . . . . . . . . : 10.0.2.2
Tunnel adapter Teredo Tunneling PseudoInterface:
Connectionspecific
DNS Suffix . :
IP Address.    . . . . . . . . . . . : fe80::5445:5245:444f%4
Default Gateway . . . . . . . . . :
Tunnel adapter Automatic Tunneling PseudoInterface:
Connectionspecific
DNS Suffix . :
IP Address.    . . . . . . . . . . . : fe80::5efe:10.0.2.15%2
Default Gateway . . . . . . . . . :

Pengertian Konfigurasi Jaringan


Pengertian konfigurasi :
adalah pengaturan - atau proses pembuatan pengaturan - dari bagian-bagian yang membentuk keseluruhan.
  1.  Dalam komputer dan jaringan komputer, konfigurasi sering mengacu pada hardwarespesifik dan rincian perangkat lunak dalam hal perangkat yang terpasang, kapasitas atau kemampuan, pada sistem yang dibuat.
  2. Dalam jaringan, konfigurasi sering berarti topologi jaringan.
  3. Dalam menginstal hardware dan software, konfigurasi kadang-kadang proses metodismendefinisikan pilihan yang disediakan.
Pengertian lain dari konfigurasi jaringan adalah sebagai berikut:
Konfigurasi Jaringan menggambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membangun dan mempertahankan jaringan data. Konfigurasi Jaringan mencakup isu-isu yang berkaitan dengan memungkinkan protokol dari perspektif perangkat lunak, dan isu-isu yang berkaitan dengan router, switch, dan firewall dari perspektif hardware.

Extreme SW

A. Membuat Interface VLAN
Tujuan pembuatan interface VLAN adalah membuat iterface yang membawa informasi VLAN ID. Perintah untuk membuat interface VLAN pada switch extreme adalah sebagai berikut:
EXTREME# create vlan andisaptono
Setelah interface terbuat, masukan informasi VLAN ID yang akan didistribusikan pada interface andisaptono yang telah dibuat. Untuk memberikan informasi VLAN ID, kita harus masuk kedalam mode konfigurasi interface dengan perintah sebagai berikut:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” tag 490
Perintah tersebut berarti memberikan informasi vlan id 490 pada interface andisaptono.
B. Allow VLAN pada Trunking Port
Allow vlan berarti mengijinkan traffic dari vlan dengan id tertentu untuk melewati port yang bertindak sebagai trunking port. Perintah untuk allowing vlan adalah sebagai berikut:
ETREME# configure vlan “andisaptono” add ports 20 tagged
Perintah tersebut berarti memberi izin trafic yang berasal dari interface andisaptono yang telah disetting untuk membawa informasi vlan id 490 untuk melewati port 20.
C. Menyimpan Hasil Konfigurasi
Setelah seluruh konfigurasi dibangu, maka hasil konfigurasi harus disimpan agar tidak hilang. perintah untuk menyimpan hasil konfigurasi pada switch extreme adalah sebagai berikut:
EXTREME# save 
The configuration file primary.cfg already exists.
Do you want to save configuration to primary.cfg and overwrite it? (y/N) Yes
Saving configuration on master …………………………………. done!
Configuration saved to primary.cfg successfully.
D. Melihat MAC Address Berdasarkan VLAN
Untuk melihat mac address berdasarkan vlan digunakan perintah sebagai berikut:
EXTREME> show fdb vlan “andisaptono”
Mac Vlan Age Flags Port / Virtual Port List
—————————————————————————–
00:23:05:20:28:0f andisaptono(0357) 0046 d m 35
6c:be:e9:44:a3:ce andisaptono(0357) 0036 d m 48
fe:06:5c:c8:fe:cf andisaptono(0357) 0029 d m 35Flags : d – Dynamic, s – Static, p – Permanent, n – NetLogin, m – MAC, i – IP,
x – IPX, l – lockdown MAC, L – lockdown-timeout MAC, M- Mirror, B – Egress Blackhole,
b – Ingress Blackhole, v – MAC-Based VLANTotal: 17681 Static: 0 Perm: 0 Dyn: 17681 Dropped: 0 Locked: 0 Locked with Timeout: 0
FDB Aging time: 300
FDB VPLS Aging time: 300
E. Konfigurasi VLAN pada Port Access
Untuk membuat mengalokasikan vlan pada port access, digunakan perintah sebagai berikut:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” add ports 45 untagged
F. Menghapus VLAN dari Port
Untuk menghapus vlan id dari port accss maupun trunking, digunakan perintah berikut:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” delete ports 5
G. Memberikan IP Address pada VLAN
Untuk memberikan ip address pada vlan digunakan perintah:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” ipaddress 192.168.255.1/30
H. Menghapus IP Address pada VLAN
Untuk menghapus ip address pada vlan digunakan perintah:
EXTREME# unconfigure vlan “andisaptono” ipaddress
I. Memberikan IP Default Route
Untuk memberikan ip default route digunakan perintah:
EXTREME# configure iproute add default 192.168.0.1
J. Upgrade Extreme OS
1. Lihat partisi image yang saat ini digunakan
SummitX450-24t.23 # show switch detailSysName: SummitX450-24t
SysLocation:
SysContact: support@extremenetworks.com, +1 888 257 3000
System MAC: 00:04:96:28:01:F3
Recovery Mode: All
System Watchdog: EnabledCurrent Time: Tue Apr 23 23:30:47 2013
Timezone: [Auto DST Disabled] GMT Offset: 0 minutes, name is UTC.
Boot Time: Tue Apr 23 23:04:52 2013
Next Reboot: None scheduledCurrent State: OPERATIONAL
Image Selected: primary
Image Booted: primary
Primary ver: 11.3.4.5
Secondary ver: 11.3.4.5Config Selected: primary.cfg
Config Booted: primary.cfgprimary.cfg Created by ExtremeWare XOS version 11.3.4.5
86558 bytes saved on Tue Apr 23 23:08:36 2013
Partisi yang kita gunakan sekarang terlihat pada tulisan bold. pada switch extreme disediakan dua partisi, yaitu primary dan secondary. dapat dilihat pada bold. jika kita lihat kedua partisi tersebut saat ini menggunakan dua versi yang sama. maka jika kita hendak melakukan upgrade, XOS nantinya kita install pada pastisi yang sedang tidak digunakan. karena saat ini yang kita gunakan adalah partisi primary, maka XOS baru kita install pada partisi secondary. berikut stepnya.
a. Pastikan switch dan PC yang kita gunakan dapat berkomunikasi melalui protokol TCP/IP, dapat dicoba test ping antar pc dengan switch. Karena pada saat instalasi XOS kita akan menggunakan media FTP dimana kedua perangkat terlebih dahulu harus dapat berkomunikasi pada protokol IP.
b. Setelah pc dapat berkomunikasi dengan switch, arahkan TFTP ke direktori tempat kita menyimpan file .XOS yang ada pada PC kita. kemudian lakukan langkah instalisasi.
2. Langkah instalisasi
SummitX450-24t.23 # download image 114.198.243.7 summitX-12.4.4.10.xos vr “VR-Default” secondary
Do you want to install image after downloading? (y – yes, n – no, – cancel) Yes
a. ip 114.198.243.7 adalah IP pc kita,
b. Nama file summitX-12.4.4.10.xos adalah nama file .xos yang ada dalam pc target. atau file master yang akan kita install.
c. secondary adalah target partisi pada switch yang sedang tidak digunakan.
d. jika muncul pertanyaan untuk konfirmasi instalasi, makan jawab y, otomatis menjadi yesseperti pada tulisan berwarna hijau
setelah dijawab yes maka akan berlangsung proses download dan instalasi secara bergantian.
Downloading to Switch……………………………………………………………………………………………………………………………………….
This image will be used only after rebooting the switch!
Installing to secondary partition!Installing to Switch………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Image installed successfully
setelah proses instalasi success dengan ditandai pesan Image installed successfully, maka partisi secondary siap digunakan.
untuk memeriksanya sebagai berikut:
SummitX450-24t.23 # show switch detailSysName: SummitX450-24t
SysLocation:
SysContact: support@extremenetworks.com, +1 888 257 3000
System MAC: 00:04:96:28:01:F3
Recovery Mode: All
System Watchdog: EnabledCurrent Time: Tue Apr 23 23:30:47 2013
Timezone: [Auto DST Disabled] GMT Offset: 0 minutes, name is UTC.
Boot Time: Tue Apr 23 23:04:52 2013
Next Reboot: None scheduledCurrent State: OPERATIONAL
Image Selected: primary
Image Booted: primary
Primary ver: 11.3.4.5
Secondary ver: 12.4.4.10Config Selected: primary.cfg
Config Booted: primary.cfgprimary.cfg Created by ExtremeWare XOS version 11.3.4.5
86558 bytes saved on Tue Apr 23 23:08:36 2013
dapat kita lihat, saat ini versi yang terinstal pada masing masing partisi sudah berbeda. dan sudah siap untuk digunakan.
3. Perintah penggunaan pasrtisi secondary
pilih image yang akan digunakan dengan perintah berikut:
SummitX450-24t.24 # use image secondary
setelah image dipilih, selanjutnya reboot switch dengan perintah berikut:
SummitX450-24t.24 # reboot
4. Cek hasil
setelah melewati langkah diatas maka switch sudah berhasil di upgrade dan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
SummitX450-24t.3 # show switch detailSysName: SummitX450-24t
SysLocation:
SysContact: support@extremenetworks.com, +1 888 257 3000
System MAC: 00:04:96:28:01:F3
System Type: SummitX450-24tSysHealth check: Enabled (Normal)
Recovery Mode: All
System Watchdog: EnabledCurrent Time: Tue Apr 23 23:34:16 2013
Timezone: [Auto DST Disabled] GMT Offset: 0 minutes, name is UTC.
Boot Time: Tue Apr 23 23:32:00 2013
Boot Count: 1
Next Reboot: None scheduled
System UpTime: 2 minutes 16 secondsCurrent State: OPERATIONAL
Image Selected: secondary
Image Booted: secondary
Primary ver: 11.3.4.5
Secondary ver: 12.4.4.10Config Selected: primary.cfg
Config Booted: primary.cfgprimary.cfg Created by ExtremeXOS version 11.3.4.5
86558 bytes saved on Tue Apr 23 23:08:36 2013SummitX450-24t.1 # show version
Switch : 800174-00-02 0634G-00230 Rev 2.0 BootROM: 1.0.0.9 IMG: 12.4.4.10
XGM-2xn-1 :Image : ExtremeXOS version 12.4.4.10 v1244b10 by release-manager
on Fri May 6 11:04:53 PDT 2011
BootROM : 1.0.0.9
K. EAPS (Ethernet Automatic Protection Switching)
EAPS adalah sebuah service yang bertujuan untuk membuat toleransi terhadap kesalahan didalam sebuah topologi dengan mengkonfigurasi jalur primary dan secondary. Yang dimaksud kesalahan disini adalah kegagalan proses didalam sebuah topologi yang mengakibatkan jalur koneksi terputus. Konsep eaps adalah dengan menyediakan dua buah port yaitu primary dan secondary. Port primary adalah port utama yang dijadikan jarlur koneksi antar switch, disaat port primary UP, maka port default port secondary statusnya adalah BLOCKED. Karena jika kedua port dalam status UP, maka akan menimbulkan LOOP pada network. Seperti yang diketahui, over loop akan mengakibatkan down didalam sebuah topologi network. EAPS biasanya digunakan dalam topologi RING. Berikut contoh topologinya:
EAPS
Dalam membangun eaps, salah satu switch harus berperan sebagai MASTER eaps dan yang lainya adalah TRANSIT. yang dimaksud master adalah switch utama yang memberikan parameter apakah port primary statusnya UP atau tidak dan switch yang memiliki mode eaps MASTER ini yang akan memberikeputusan untuk menjalankan port secondary atau tidak. Sementara itu, untuk switch dengan mode eaps TRANSIT hanya akan mengikuti switch MASTER meskipun switch transit juga memiliki port primary dan secondary. didalam sebuah switch, bisa dibuat lebih dari satu eaps, tentunya ini tergantung dari lisensi yang dibeli. Contoh, misalkan kita akan membuat eaps dengan nama eaps-andisaptono, berkiut adalah konfigurasi standar untuk MASTER eaps.
configure eaps fast-convergence on
enable eaps
create eaps eaps-andisaptono
configure eaps eaps-andisaptono mode master
configure eaps eaps-andisaptono primary port 35
configure eaps eaps-andisaptono secondary port 36
configure eaps eaps-andisaptono failtime 2 0
configure eaps eaps-andisaptono failtime expiry-action open-secondary-port
enable eaps eaps-andisaptono
Maksud dari “failtime 2 0” adalah deklarasi bahwa batas yang menentukan gagalnya koneksi adalah dua detik, selanjutnya setelah dua detik jalurkomunikasi utama gagal maka “failtime expiry-action open-secondary-port” buka port secondary, sehingga link dilewatkan melalui port secondary. sementara untuk konfigurasi transit eaps adalah sebagai berikut:
configure eaps fast-convergence on
enable eaps
create eaps eaps-andisaptono
configure eaps eaps-andisaptono mode transit
configure eaps eaps-andisaptono primary port 35
configure eaps eaps-andisaptono secondary port 36
configure eaps eaps-andisaptono failtime 2 0
configure eaps eaps-andisaptono failtime expiry-action open-secondary-port
enable eaps eaps-andisaptono
Pada saat dieksekusi “enable eaps eaps-andisaptono“, akan muncul pesan error untuk menambahkan control vlan pada eaps tersebut. dalam mengkonfigurasi sebuah eaps harus ditambahkan satu buah vlan yang berfungsi untuk controling pada eaps. cara membuatnya seperti membuat vlan biasa, tinggal ditambahkan pada eaps dengan perintah tertentu. misalkan vlan yang akan digunakan untuk control epas dinamakan ctrl-andisaptono. maka perintahnya adalah sebagai berikut:
configure eaps MR-CINERE add control vlan ctrl-andisaptono
Jangan lupa merubah QosProfile control vlan menjadi QP8 dengan perintah berikut:
configure “ctrl-andisaptono” qosprofile qp8
jangan lupa setelah vlan control eaps dibuat, harus dimasukan kedalam port primary dan secondari seperti trunking vlan biasa. perintahnya adalah sebagai berikut:
configure vlan “ctrl-andisaptono” add ports 35,36 tagged
setelah service eaps dijalankan, pada saat kita akan mengkonfigurasi vlan baru, sebelum vlan tersebut dilewatkan kedalam kedua port primary dan secondary, maka vlan tersebut harus diproteksi oleh eaps agar tidak terjadi loop pada network. Misal link vlan yang baru dibuat adalah “VLAN-Internet“, Perintah untuk proteksi vlan dengan eaps adalah sebagai berikut:
configure eaps eaps-andisaptono add protected vlan VLAN-Internet
setelah vlan diproteksi oleh eaps, baru boleh ditrunk pada port primary dan secondary. demikian sekilas tentang eaps.
Referensi : https://andisaptono.wordpress.com/2012/11/21/extreme-sw/