A. Membuat Interface VLAN
Tujuan pembuatan interface VLAN adalah membuat iterface yang membawa informasi VLAN ID. Perintah untuk membuat interface VLAN pada switch extreme adalah sebagai berikut:
EXTREME# create vlan andisaptono
Setelah interface terbuat, masukan informasi VLAN ID yang akan didistribusikan pada interface andisaptono yang telah dibuat. Untuk memberikan informasi VLAN ID, kita harus masuk kedalam mode konfigurasi interface dengan perintah sebagai berikut:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” tag 490
Perintah tersebut berarti memberikan informasi vlan id 490 pada interface andisaptono.
B. Allow VLAN pada Trunking Port
Allow vlan berarti mengijinkan traffic dari vlan dengan id tertentu untuk melewati port yang bertindak sebagai trunking port. Perintah untuk allowing vlan adalah sebagai berikut:
ETREME# configure vlan “andisaptono” add ports 20 tagged
Perintah tersebut berarti memberi izin trafic yang berasal dari interface andisaptono yang telah disetting untuk membawa informasi vlan id 490 untuk melewati port 20.
C. Menyimpan Hasil Konfigurasi
Setelah seluruh konfigurasi dibangu, maka hasil konfigurasi harus disimpan agar tidak hilang. perintah untuk menyimpan hasil konfigurasi pada switch extreme adalah sebagai berikut:
EXTREME# save
The configuration file primary.cfg already exists.
Do you want to save configuration to primary.cfg and overwrite it? (y/N) Yes
Saving configuration on master …………………………………. done!
Configuration saved to primary.cfg successfully.
D. Melihat MAC Address Berdasarkan VLAN
Untuk melihat mac address berdasarkan vlan digunakan perintah sebagai berikut:
EXTREME> show fdb vlan “andisaptono”
Mac Vlan Age Flags Port / Virtual Port List
—————————————————————————–
00:23:05:20:28:0f andisaptono(0357) 0046 d m 35
6c:be:e9:44:a3:ce andisaptono(0357) 0036 d m 48
fe:06:5c:c8:fe:cf andisaptono(0357) 0029 d m 35Flags : d – Dynamic, s – Static, p – Permanent, n – NetLogin, m – MAC, i – IP,
x – IPX, l – lockdown MAC, L – lockdown-timeout MAC, M- Mirror, B – Egress Blackhole,
b – Ingress Blackhole, v – MAC-Based VLANTotal: 17681 Static: 0 Perm: 0 Dyn: 17681 Dropped: 0 Locked: 0 Locked with Timeout: 0
FDB Aging time: 300
FDB VPLS Aging time: 300
E. Konfigurasi VLAN pada Port Access
Untuk membuat mengalokasikan vlan pada port access, digunakan perintah sebagai berikut:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” add ports 45 untagged
F. Menghapus VLAN dari Port
Untuk menghapus vlan id dari port accss maupun trunking, digunakan perintah berikut:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” delete ports 5
G. Memberikan IP Address pada VLAN
Untuk memberikan ip address pada vlan digunakan perintah:
EXTREME# configure vlan “andisaptono” ipaddress 192.168.255.1/30
H. Menghapus IP Address pada VLAN
Untuk menghapus ip address pada vlan digunakan perintah:
EXTREME# unconfigure vlan “andisaptono” ipaddress
I. Memberikan IP Default Route
Untuk memberikan ip default route digunakan perintah:
EXTREME# configure iproute add default 192.168.0.1
J. Upgrade Extreme OS
1. Lihat partisi image yang saat ini digunakan
SummitX450-24t.23 # show switch detailSysName: SummitX450-24t
SysLocation:
SysContact: support@extremenetworks.com, +1 888 257 3000
System MAC: 00:04:96:28:01:F3
Recovery Mode: All
System Watchdog: EnabledCurrent Time: Tue Apr 23 23:30:47 2013
Timezone: [Auto DST Disabled] GMT Offset: 0 minutes, name is UTC.
Boot Time: Tue Apr 23 23:04:52 2013
Next Reboot: None scheduledCurrent State: OPERATIONAL
Image Selected: primary
Image Booted: primary
Primary ver: 11.3.4.5
Secondary ver: 11.3.4.5Config Selected: primary.cfg
Config Booted: primary.cfgprimary.cfg Created by ExtremeWare XOS version 11.3.4.5
86558 bytes saved on Tue Apr 23 23:08:36 2013
Partisi yang kita gunakan sekarang terlihat pada tulisan bold. pada switch extreme disediakan dua partisi, yaitu primary dan secondary. dapat dilihat pada bold. jika kita lihat kedua partisi tersebut saat ini menggunakan dua versi yang sama. maka jika kita hendak melakukan upgrade, XOS nantinya kita install pada pastisi yang sedang tidak digunakan. karena saat ini yang kita gunakan adalah partisi primary, maka XOS baru kita install pada partisi secondary. berikut stepnya.
a. Pastikan switch dan PC yang kita gunakan dapat berkomunikasi melalui protokol TCP/IP, dapat dicoba test ping antar pc dengan switch. Karena pada saat instalasi XOS kita akan menggunakan media FTP dimana kedua perangkat terlebih dahulu harus dapat berkomunikasi pada protokol IP.
b. Setelah pc dapat berkomunikasi dengan switch, arahkan TFTP ke direktori tempat kita menyimpan file .XOS yang ada pada PC kita. kemudian lakukan langkah instalisasi.
2. Langkah instalisasi
SummitX450-24t.23 # download image 114.198.243.7 summitX-12.4.4.10.xos vr “VR-Default” secondary
Do you want to install image after downloading? (y – yes, n – no, – cancel) Yes
a. ip 114.198.243.7 adalah IP pc kita,
b. Nama file summitX-12.4.4.10.xos adalah nama file .xos yang ada dalam pc target. atau file master yang akan kita install.
c. secondary adalah target partisi pada switch yang sedang tidak digunakan.
d. jika muncul pertanyaan untuk konfirmasi instalasi, makan jawab y, otomatis menjadi yesseperti pada tulisan berwarna hijau
setelah dijawab yes maka akan berlangsung proses download dan instalasi secara bergantian.
Downloading to Switch……………………………………………………………………………………………………………………………………….
This image will be used only after rebooting the switch!
Installing to secondary partition!Installing to Switch………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Image installed successfully
setelah proses instalasi success dengan ditandai pesan Image installed successfully, maka partisi secondary siap digunakan.
untuk memeriksanya sebagai berikut:
SummitX450-24t.23 # show switch detailSysName: SummitX450-24t
SysLocation:
SysContact: support@extremenetworks.com, +1 888 257 3000
System MAC: 00:04:96:28:01:F3
Recovery Mode: All
System Watchdog: EnabledCurrent Time: Tue Apr 23 23:30:47 2013
Timezone: [Auto DST Disabled] GMT Offset: 0 minutes, name is UTC.
Boot Time: Tue Apr 23 23:04:52 2013
Next Reboot: None scheduledCurrent State: OPERATIONAL
Image Selected: primary
Image Booted: primary
Primary ver: 11.3.4.5
Secondary ver: 12.4.4.10Config Selected: primary.cfg
Config Booted: primary.cfgprimary.cfg Created by ExtremeWare XOS version 11.3.4.5
86558 bytes saved on Tue Apr 23 23:08:36 2013
dapat kita lihat, saat ini versi yang terinstal pada masing masing partisi sudah berbeda. dan sudah siap untuk digunakan.
3. Perintah penggunaan pasrtisi secondary
pilih image yang akan digunakan dengan perintah berikut:
SummitX450-24t.24 # use image secondary
setelah image dipilih, selanjutnya reboot switch dengan perintah berikut:
SummitX450-24t.24 # reboot
4. Cek hasil
setelah melewati langkah diatas maka switch sudah berhasil di upgrade dan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:
SummitX450-24t.3 # show switch detailSysName: SummitX450-24t
SysLocation:
SysContact: support@extremenetworks.com, +1 888 257 3000
System MAC: 00:04:96:28:01:F3
System Type: SummitX450-24tSysHealth check: Enabled (Normal)
Recovery Mode: All
System Watchdog: EnabledCurrent Time: Tue Apr 23 23:34:16 2013
Timezone: [Auto DST Disabled] GMT Offset: 0 minutes, name is UTC.
Boot Time: Tue Apr 23 23:32:00 2013
Boot Count: 1
Next Reboot: None scheduled
System UpTime: 2 minutes 16 secondsCurrent State: OPERATIONAL
Image Selected: secondary
Image Booted: secondary
Primary ver: 11.3.4.5
Secondary ver: 12.4.4.10Config Selected: primary.cfg
Config Booted: primary.cfgprimary.cfg Created by ExtremeXOS version 11.3.4.5
86558 bytes saved on Tue Apr 23 23:08:36 2013SummitX450-24t.1 # show version
Switch : 800174-00-02 0634G-00230 Rev 2.0 BootROM: 1.0.0.9 IMG: 12.4.4.10
XGM-2xn-1 :Image : ExtremeXOS version 12.4.4.10 v1244b10 by release-manager
on Fri May 6 11:04:53 PDT 2011
BootROM : 1.0.0.9
K. EAPS (Ethernet Automatic Protection Switching)
EAPS adalah sebuah service yang bertujuan untuk membuat toleransi terhadap kesalahan didalam sebuah topologi dengan mengkonfigurasi jalur primary dan secondary. Yang dimaksud kesalahan disini adalah kegagalan proses didalam sebuah topologi yang mengakibatkan jalur koneksi terputus. Konsep eaps adalah dengan menyediakan dua buah port yaitu primary dan secondary. Port primary adalah port utama yang dijadikan jarlur koneksi antar switch, disaat port primary UP, maka port default port secondary statusnya adalah BLOCKED. Karena jika kedua port dalam status UP, maka akan menimbulkan LOOP pada network. Seperti yang diketahui, over loop akan mengakibatkan down didalam sebuah topologi network. EAPS biasanya digunakan dalam topologi RING. Berikut contoh topologinya:
Dalam membangun eaps, salah satu switch harus berperan sebagai MASTER eaps dan yang lainya adalah TRANSIT. yang dimaksud master adalah switch utama yang memberikan parameter apakah port primary statusnya UP atau tidak dan switch yang memiliki mode eaps MASTER ini yang akan memberikeputusan untuk menjalankan port secondary atau tidak. Sementara itu, untuk switch dengan mode eaps TRANSIT hanya akan mengikuti switch MASTER meskipun switch transit juga memiliki port primary dan secondary. didalam sebuah switch, bisa dibuat lebih dari satu eaps, tentunya ini tergantung dari lisensi yang dibeli. Contoh, misalkan kita akan membuat eaps dengan nama eaps-andisaptono, berkiut adalah konfigurasi standar untuk MASTER eaps.
configure eaps fast-convergence on
enable eaps
create eaps eaps-andisaptono
configure eaps eaps-andisaptono mode master
configure eaps eaps-andisaptono primary port 35
configure eaps eaps-andisaptono secondary port 36
configure eaps eaps-andisaptono failtime 2 0
configure eaps eaps-andisaptono failtime expiry-action open-secondary-port
enable eaps eaps-andisaptono
Maksud dari “failtime 2 0” adalah deklarasi bahwa batas yang menentukan gagalnya koneksi adalah dua detik, selanjutnya setelah dua detik jalurkomunikasi utama gagal maka “failtime expiry-action open-secondary-port” buka port secondary, sehingga link dilewatkan melalui port secondary. sementara untuk konfigurasi transit eaps adalah sebagai berikut:
configure eaps fast-convergence on
enable eaps
create eaps eaps-andisaptono
configure eaps eaps-andisaptono mode transit
configure eaps eaps-andisaptono primary port 35
configure eaps eaps-andisaptono secondary port 36
configure eaps eaps-andisaptono failtime 2 0
configure eaps eaps-andisaptono failtime expiry-action open-secondary-port
enable eaps eaps-andisaptono
Pada saat dieksekusi “enable eaps eaps-andisaptono“, akan muncul pesan error untuk menambahkan control vlan pada eaps tersebut. dalam mengkonfigurasi sebuah eaps harus ditambahkan satu buah vlan yang berfungsi untuk controling pada eaps. cara membuatnya seperti membuat vlan biasa, tinggal ditambahkan pada eaps dengan perintah tertentu. misalkan vlan yang akan digunakan untuk control epas dinamakan ctrl-andisaptono. maka perintahnya adalah sebagai berikut:
configure eaps MR-CINERE add control vlan ctrl-andisaptono
Jangan lupa merubah QosProfile control vlan menjadi QP8 dengan perintah berikut:
configure “ctrl-andisaptono” qosprofile qp8
jangan lupa setelah vlan control eaps dibuat, harus dimasukan kedalam port primary dan secondari seperti trunking vlan biasa. perintahnya adalah sebagai berikut:
configure vlan “ctrl-andisaptono” add ports 35,36 tagged
setelah service eaps dijalankan, pada saat kita akan mengkonfigurasi vlan baru, sebelum vlan tersebut dilewatkan kedalam kedua port primary dan secondary, maka vlan tersebut harus diproteksi oleh eaps agar tidak terjadi loop pada network. Misal link vlan yang baru dibuat adalah “VLAN-Internet“, Perintah untuk proteksi vlan dengan eaps adalah sebagai berikut:
configure eaps eaps-andisaptono add protected vlan VLAN-Internet
setelah vlan diproteksi oleh eaps, baru boleh ditrunk pada port primary dan secondary. demikian sekilas tentang eaps.
Referensi : https://andisaptono.wordpress.com/2012/11/21/extreme-sw/