Senin, 23 November 2015

PARADIGMA

Definisi Paradigma :

Paradigma Secara etimologis paradigma berarti model teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir. Sedangkan secara terminologis paradigma berarti pandangan mendasar para ilmuan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan. Jadi,paradigma adalah ilmu pengetahuan  model atau kerangka berpikir beberapa komunitas ilmuan tentang gejala-gejala dengan pendekatan fragmentarisme yang cenderung terspesialisasi berdasarkan langkah-langkah ilmiah menurut bidangnya masing-masing.

 Unsur – Unsur Paradigma :
Ahimsa-Putra mengajukan sebuah alternatif pemikiran mengenai unsur-unsur yang harus dimiliki oleh paradigma dalam ilmu sosial-budaya yang terdiri dari sembilan unsur yang mengemuka dalam dua jenis, yaitu implisit dan eksplisit. Unsur paradigma implisit adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh sebuah paradigma (pendekatan) dalam ilmu sosial-budaya yang tidak selalu tampak secara jelas dan nyata (tersirat) di permukaan sebagaimana halnya unsur-unsur eksplisit.  Meskipun unsur-unsur implisit tidak selalu terlihat dalam sebuah paradigma, tetapi ia mempengaruhi atau berhubungan erat dengan unsur-unsur ekspisit. Adapun tiga unsur paradigma implisit tersebut adalah asumsi dasar, model dan nilai-nilai. Asumsi dasar adalah anggapan atau pendapat yang menjadi titik tolak seorang peneliti dalam melakukan penelitiannya, dan model adalah jenis atau variasi yang akan digunakan peneliti dalam melakukan kajiannya, sedangkan nilai-nilai adalah tinjauan yang berhubungan dengan inti yang akan didapatkan dari penelitian tersebut. Ketiga unsur implisit ini dalam penerapannya akan mempengaruhi unsur-unsur eksplisit sebuah paradigma nantinya.
Sebagaimana telah disinggung sedikit di atas bahwa unsur implisit akan mempengaruhi atau berhubungan dengan unsur eksplisit, maka pada bagian ini akan dikemukakan salah satu contoh yang menguatkan pernyataan ini. Salah satu unsur implisit adalah asumsi dasar yang akan berhubungan dengan salah satu unsur eksplisit, yaitu masalah yang ingin diselesaikan. Sebagai contoh, asumsi dasar yang akan menjadi titik tolak penelitian yang akan dilakukan adalah “orang Jawa rajin dan ulet dalam bekerja”, maka dengan pernyataan seperti ini akan berpengaruh terhadap masalah yang ingin diselesaikan. Dengan demikian berdasarkan asumsi dasar di atas, maka masalah yang ingin diselesaikan atau diketahui nanti dalam penelitian tersebut adalah “kenapa orang Jawa dikenal rajin dan ulet dalam bekerja” dan “apakah faktor yang menyebabkan orang Jawa rajin dan ulet dalam bekerja” serta masih banyak pertanyaan yang ingin diketahui dalam penelitian tersebut untuk dapat mengetahui adanya asumsi atau pernyataan dasar tersebut di atas. Dengan begitu, terbukti bahwa unsur implisit meskipun terkadang tidak tampak secara jelas dan nyata dikemukakan dalam penelitian tetapi sangat berpengaruh atau berhubungan dengan unsur-unsur lainnya dalam unsur eksplisit.

Unsur – Unsur Paradigma lainnya :

Asumsi / anggapan dasar :
 Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar orang lain diterima sebagai kebenaran. Dari contoh kehidupan sehari-hari orang yang berkata bahwa orang yang banyak makan akan menjadi gemuk. Yang ada dibalik ucapan itu adalah suatu anggapan bahwa semua yang dimakan orang tentu dapat dicerna, kemudian berubah menjadi otot dan lemak. Inilah sebabnya maka orang menjadi gemuk.
Jadi anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal yang digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya dalam pembuatan anggapan dasar yang harus diperhatikan adalah:
1) Membaca buku
2) Mendengarkan berita
3) Berkunjung ke tempat obyek penelitian
4) Dengan mengadakan abstraksi.
Manfaat dalam pembuatan anggapan dasar adalah
1) ada pijakan berfikir yang kokoh
2) untuk mempertegas variable
3) guna menentukan dan merumuskan hipotesis

 NILAI LOCALITAS :

Subjektivitas :
Merupakan gambaran dari suatu peristiwa yang sudah terjadi berdasarkan pandangan seseorang yang dipengaruhi oleh nilai-nilai yang melingkupinya.

 Objektivitas :
Merupakan adalah suatu sikap yang mengusahakan untuk memperoleh suatu kebenaran yang apa adanya mengenai objek yang diamati oleh manusia tanpa melibatkan perasaan atau tafsiran terhadap objek tersebut.

Lokalitas :
Secara etimologis berasal dari kata Latin, locus (untuk pluralnya ditulis loci) yang berarti tempat, posisi atau sesuatu yang menunjuk pada bagian yang lebih spesifik.

Model :
Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.

 Masalah yang diteliti atau dikaji :
Penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan berarti untum memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.  Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. Dari semua uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap suatu masalah. 

konsep-konsep pokok :
 Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.

 MODEL PENELITIAN :

Metode Penelitian Kualitatif :
Metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.

 Metode Penelitian Kuantitatif :
Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang timbul.

Metode Analisis
 Suatu proses penelitian pengkajian terhadap suatu objek hingga menemukan hasil dari suatu proses awal dan akhir penelitian tersebut.

 Hasil Analisis.
Merupakan hasil dari proses terhadap pengkajian yang sebelumnya sudah kita analisis.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa paradigma memiliki unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lainnya sebelum dapat terjadinya paradigm pada diri kita sendiri atau orang lain.